News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pertaruhan Bisnis 3,5 Miliar Dollar AS Foxconn untuk Tetap Bermitra dengan Apple

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Foxconn

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL- Setelah sukses mengakuisisi perusahaan Jepang Sharp Corp, Foxconn berharap dapat menjadi perusahaan yang memberikan teknologi layar high-end OLED terkini, untuk perangkat masa depan Apple Inc.

Saat ini, Apple merupakan kustomer utama Foxconn, terutama untuk aktivitas perakitan iPhone.

Namun, walaupun ada Foxconn dibelakangnya, Sharp tetap saja menghadapi persaingan yang ketat dengan rival-rivalnya, yang mengembangkan panel display lebih mutakhir, yakni yang bisa dilipat atau "foldable".

Ahli industri mengatakan, produsen display China seperti BOE Technology Group dan Tianma Microelectronics saat ini memiliki perkembangan cepat dalam hal teknologi organic light emitting diode (OLED).

Foxconn, atau secara resmi Hon Hai Precision Industry Co, memiliki serangkaian bisnis yang meliputi bisnis layar datar. Dengan penambahan Sharp, yang menyuplai layar untuk iPhone, akan membuat Foxconn jadi produsen panel liquid crystal display (LCD) utama di dunia.

Sayangnya, Sharp yang saat ini didera kerugian yang besar, belum pernah memproduksi OLED. Hal ini akan jadi risiko besar bagi Foxconn.

"Saat Sharp memproduksi OLED, pasti akan terkejar oleh produsen China. Artinya, bukan hanya Hon Hai dalam permainan ini," kata Vincent Chen, analis Yuanta Investment Consulting di Taipei. "Risiko investasi Hon Hai dengan Sharp relatif besar," lanjut dia.

Kemahalan

Chairman Foxconn Technology Group Terry Gou sebenarnya sudah memangkas harga pembelian Sharp sebesar 100 miliar yen atau 890 miliar dollar AS, dari harga sebelumnya.

Harga ini dinilai beberapa pengamat masih mahal. Foxconn menghabiskan dana 389 miliar yen pada Rabu lalu untuk membeli Sharp, dengan harga 88 yen per saham. Foxconn akan memiliki 34 persen saham Sharp.

Perjanjian ini memberikan Sharp valuasi 16,3 kali dalam 12 bulan earning terakhir. Valuasi menengah untuk Sharp di 12.1 kali.

"Sekaleng cacing dengan harga diskon tetaplah sekaleng cacing. Memberikan Sharp keuntungan malah menempatkan Hon Hai pada risiko. Hon Hai sepertinya mebeli Sharp terlalu mahal," kata Alberto Moel, analis teknologi di Sanford C. Bernstein & Co.

Penulis: Aprillia Ika

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini