TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan harga komoditas logam mulia emas dan minyak mentah dunia belakangan ini berfluktuatif.
Namun kondisi tersebut dimanfaatkan oleh investor bursa berjangka untuk berinvestasi jangka pendek.
"Kondisi fluktuasi harga emas dan minyak mentah, nasabah kami banyak menginvestasikan portofolionya ke emas dan minyak mentah," ujar Direktur Utama PT Monex Investindo Futures Samuel Semarun, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Nasabah Monex Investindo Futures mencapai 20 ribu investor dan 90 persennya memilih investasi di komoditas emas dan minyak mentah, dimana 60 persennya memilih emas.
"Pergerakan minyak sedikit stabil akhir-akhir ini, jadi investor lebih memilih emas," ucapnya.
Pergerakan harga kedua komoditas tersebut dapat dijadikan peluang investor dalam mendulang keuntungan, sehingga diperlukan perubahan dari pasif menjadi aktif atau trander.
"Minyak mentah dunia di kisaran 37 dolar AS (per barel), jangan berharap sampai 160 dolar As dalam waktu dekat, tapi jual ketika ada pergerakan naik," tuturnya.