TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pasar reksadana syariah kedatangan pemain baru. Kali ini giliran PT Aberdeen Asset Management yang meluncurkan reksadana Aberdeen Syariah Asia Pacific Equity USD Fund. Ini kali pertama perusahaan meluncurkan produk reksadana syariah di Indonesia.
Presiden Direktur Aberdeen Asset Management Sigit Wiryadi menjelaskan, alasan masuk ke sektor ini karena ingin reksadana syariah lebih dikenal masyarakat. "Selain itu, agar masyarakat Indonesia dapat berinvestasi ke luar negeri," katanya, Selasa (12/4).
Memang, produk ini tidak hanya menyasar saham di dalam negeri. Investor juga dapat berinvestasi di kawasan Asia Pasifik, termasuk Jepang. Ini menjadikan produk tersebut unik dan berbeda dibandingkan produk investasi syariah jenis lain.
Dengan jangkauan investasi yang lebih luas, Sigit menargetkan, produk reksadana syariah ini mencetak dana kelolaan mencapai US$ 100 juta di akhir tahun 2016.
Pendorongnya, pertumbuhan konsumsi kawasan, dengan peningkatan standar hidup yang semakin mendorong permintaan barang dan jasa.
Direktur Investasi Aberdeen Asset Management Bharat Joshi menyebut, perusahaan akan mengelola dana tersebut secara konservatif dengan konsentrasi utama pada perusahaan yang dikenal lama.
"Tujuan kami berinvestasi dalam jangka panjang dan menjaga turnover tetap rendah," ungkapnya.
Aberdeen optimistis, lantaran sebelumnya sudah berpengalaman. Pada tahun 2009 lalu, perusahaan sudah menerbitkan reksadana syariah di Malaysia. Untuk imbal hasil (return) atas produk ini diharapkan ada di rentang 6 sampai 8 persen.
Jika Anda tertarik, investasi awal produk ini minimal US$ 10.000 dan pembelian berikut minimal US$ 5.000.
Reporter: Eldo Christoffel Rafael