TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Langkah suku bunga kredit ke arah yang lebih rendah terasa lambat.
Mengacu pada hasil survei perbankan oleh Bank Indonesia (BI), suku bunga kredit untuk kuartal II-2016 hanya akan turun sekitar 15 basis poin (bps) dibandingkan kuartal I-2016. Bunga kredit belum dapat turun secara drastis karena biaya dana turun bertahap.
Hasil survei BI memprediksi, rata-rata suku bunga kredit modal kerja untuk rupiah turun 14 bps menjadi 13,19% di kuartal II-2016 dari posisi 13,33% di kuartal I-2016.
Suku bunga kredit konsumsi untuk rupiah turun 8 bps menjadi 15,21% di kuartal II-2016 dibandingkan posisi 15,29% di kuartal I-2016.
Khusus bunga kredit konsumsi terjadi penurunan pada semua jenis kredit. Misalnya, di kuartal II-2016, rata-rata bunga kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) akan turun 4 bps, dan bunga kredit kendaraan bermotor (KKB) akan turun 7 bps.
Suku bunga kartu kredit juga akan turun 2 bps, bunga kredit multiguna akan turun 3 bps, sedangkan bunga KTA naik 13 bps.
Sayang, suku bunga kredit investasi untuk rupiah diprediksi akan naik 1 bps menjadi 13,20% di kuartal II-2016 dibandingkan posisi 13,19% di kuartal I-2015. Adapun, kisaran bunga kredit investasi pada level 10,58% hingga 15,81%.
Reporter: Nina Dwiantika