TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah mulai memudar, seiring tekanan sentimen eksternal kembali muncul.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 13 poin ke level Rp 13.165 dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.152 per dolar AS.
Pelemahan rupiah semakin dalam seiring berjalannya waktu perdagangan, pada pukul 08.27 WIB di posisi Rp 13.167 per dolar AS.
Analis PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan, penguatan rupiah mulai jenuh dengan akibat mata uang negeri Paman Sam di pasar Asia kembali menguat, dimana harga komoditas kehilangatan momentum untuk naik yang akhirnya turut menekan rupiah.
Rangga menjelaskan, walaupun BI Rate dipertahankan pada level 6,75 persen dan menunjukkan bahwa pelonggaran moneter akan diikuti oleh penurunan bunga kredit dalam waktu dekat, rasanya akan sulit tanpa perbaikan harga komoditas.
"Rupiah dalam jangka pendek bisa kembali tertekan seiring dengan kembalinya penguatan dolar AS dan turunnya harga minyak," tutur Rangga.
Pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terkoreksi 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp 13.152 per dolar AS, setelah bergerak pada kisaran Rp 13.137 hingga Rp 13.194 per dolar AS.