TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran kredit PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) turun sebesar 7 persen menjadi Rp 125,8 triliun pada kuartal I 2016, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 135,7 triliun.
Chief Financial Officer Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, pada kuartal pertama 2015, kredit untuk segmen usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 4 persen menjadi Rp 23 triliun, segmen perbankan korporasi naik 6 persen menjadi Rp 17,4 triliun.
"Sementara segmen perbankan komersial turun 3 persen jadi Rp 15,4 triliun, untuk kredit syariah yang merupakan bagian dari kredit segmen UKM dan komersial tumbuh 17 persen menjadi Rp 2,9 triliun," ujar Vera Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Kredit kepada usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP), kata Vera, juga mengalami penurunan 27 persen menjadi Rp 13,3 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,2 triliun.
Sedangkan rasio kredit bermasalah atau NPL, kata Vera, Bank Danamon mengalami peningkatan di level 3,3 persen dari sebelumnya 2,5 persen. Namun, angka ini diklaim masih di bawah batas maksimum regulator yaitu 5 persen.
"NPL besar disumbang dari UKM, Bank Danamon berupaya untuk meningkatkan kualitas asetnya ke depan melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang ketat," tutur Vera.