TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga daging sapi di pasar traidisonal saat ini masih di kisaran harga Rp 120 ribu per kg.
Kementerian Perdagangan pun belum membuka keran impor sapi sampai sekarang.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong akan menyelesiakan masalah harga daging sapi mahal menunggu 2,5 bulan lagi.
Alasan utamanya karena saat itu sebagian besar masyarakat Indonesia akan merayakan hari raya Idul Fitri.
"Fokusnya kan masih 2,5 bulan lagi," ujar Thomas di Indonesia Convention Expo, BSD, Tangerang, Rabu (27/4/2016).
Thomas menilai masih banyak waktu untuk mencari cara menurunkan harga daging sapi sesuai daya beli masyarakat.
Karena menurut Thomas, konsumsi daging sapi baru melonjak pada saat bulan puasa dan menjelang hari raya.
"Masih banyak waktu untuk koordinasi dan pelaksanaan," ungkap Thomas Lembong.
Untuk tahap awal, Thomas akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, dan Perum Bulog mengatasi masalah harga daging yang mahal.
Salah satunya dengan menjaga pasokan yang ada di dalam negeri tanpa harus impor.
"Supaya menjamin tingkat stok dan juga lokasi stok yang sesuai," kata Thomas.
Presiden mengimbau agar data pasokan sapi dan kebutuhannya disesuaikan antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
Thomas pun memutuskan jika terjadi perbedaan, solusi terakhir mengacu kepada data Badan Pusat Statistik.
"Sesuai arahan pak Presiden kemarin BPS ini memang harus menjadi pusat data yang canggih dan kita semua harus bisa berpegangan dengan data BPS," ungkap Thomas.