TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyambangi fasilitas pengolahan susu menjadi susu bubuk (bulk) milik Fonterra di Te Rappa, Selandia Baru.
Franky mengatakan, ‎kunjungan tersebut merupakan rangkaian tindak lanjut usai bertemu dengan Chief Financial Officer Fonterra Lukas Paravicini mendiskusikan tentang rencana ekspansi perusahaan ke Indonesia.
"Fonterra selaku existing investor berencana untuk memperluas bisnisnya di Indonesia. Fonterra memiliki 76 fasilitas pengolahan susu salah satunya adalah Fontera Te Rapa," kata Franky, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).
Menurutnya, beberapa produk yang potensial untuk di kembangkan di Indonesia adalah produk susu untuk bayi yang permintaannya terus meningkat, dimana Fonterra ingin fokus pada pembangunan industri susu dan produk turunannya, sampai kepada memperkuat distribusi di jejaring ritel di Indonesia.
"Populasi Indonesia yang mayoritas mencapai 42 persen dari populasi ASEAN menjadi salah satu pertimbangan mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produksi," ujarnya.
Lebih lanjut Franky mengemukakan bahwa perusahaan mengharapkan dukungan BKPM karena sebagai produsen consumer product, dituntut untuk dapat dengan cepat meluncurkan produk kepada pasar, namun perusahaan beberapa kali mengalami kendala regulasi.
"Fonterra mengharapkan dukungan dan bantuan BKPM dalam merealisasikan rencana perluasan investasinya di Indonesia, termasuk dalam menghadapi beberapa kendala yang dihadapi di bidang perpajakan dan pendaftaran produk," ujarnya.
Melihat adanya kendala tersebut, kata Franky, BKPM siap membantu Fonterra dan akan melakukan koordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait.
Fonterra merupakan perusahaan pengolahan susu terbesar di Selandia Baru, dengan bahan baku yang disuplai oleh koperasi-koperasi peternakan sapi di Selandia dan shareholder sebanyak 10.500 orang, dimana kepemilikan koperasi petani yang mampu mengekspor 2,6 juta metrik ton produk susu dari Selandia Baru setiap tahunnya.
Fonterra Te Rapa memiliki tenaga kerja 500 orang dengan luas fasilitas 12 Ha dan kapasitas puncak 8 juta liter susu dan proses produksi 24 jam 7 hari beroperasi secara shift dimana hasilnya dikonsumsi lokal dan di ekspor ke 50 negara.
Di Indonesia, Fonterra telah membangun pabrik di Cikarang dan sangat terbantu dengan adanya fasilitas dry port di Cikarang untuk menunjang kegiatan logistik perusahaan.