TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM berupaya mencetak pengusaha sosial berbasis teknologi informasi (TI).
Hal itu sebagai pengembangan model bisnis wirausaha yang berdampak luas bagi masyarakat.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS mengatakan ke depan diharapkan lebih banyak tumbuh wirausaha sosial berbasis TI.
Tujuannya untuk merespon persoalan yang ada termasuk pengangguran dan kemiskinan.
"Perlu ada suatu program yang berdampak pada penyelesaian masalah sosial yang ada, dan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah sosial tersebut adalah kewirausahaan sosial, khususnya wirausaha sosial yang berbasis teknologi," ujar Prakoso, Sabtu (7/5/2016).
Prakoso berpendapat, wirausaha sosial potensial mampu mengambil peranan besar dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.
Wirausaha sosial, kata dia, cenderung melihat masalah sebagai peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Hasil yang dicapai bukan keuntungan materi semata atau kepuasan pelanggan, tetapi lebih pada bagaimana gagasan yang diajukan oleh wirausaha sosial dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan memecahkan masalah sosial dengan teknologi," ujar Prakoso.
Oleh karena itu, sejak beberapa waktu lalu pihaknya mengembangkan program Temu Konsultasi Kewirausahaan Sosial di antaranya di Provinsi Sumatera Utara, Bali, dan DIY.
Acara itu diikuti oleh para calon, pelaku dan penggiat, serta akademisi yang bergerak di bidang kewirausahaan sosial.
Rencananya temu konsultasi serupa akan dilaksanakan di Jakarta pada Juni 2016 dengan peserta dari perwakilan wilayah I, II, dan III.