TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MNC Group menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Palestinian Economic Council For Development and Reconstruction (Pecdar) of The State of Palestine.
Kerjasama yang salah satunya diwujudkan dengan penanaman modal (investasi) dibidang properti pembangunan hotel tersebut diharapkan bisa semakin mempererat hubungan antar kedua belah pihak, juga hubungan antar kedua negara.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan kerjasama investasi dengan Palestina ini adalah bentuk komitmen perusahaannya untuk terus mendukung kemajuan Palestina. Apalagi negara di Jazirah Arab tersebut memang tengah gencar melakukan proyek rekonstruksi. "Jadi Palestina ini kan terbuka untuk investasi dalam berbagai bidang, tourism, hotel, infrastruktur. Jadi MNC Group berkomitmen akan investasi disana," ujar HT di Jakarta (18/5/2016).
HT mengatakan untuk tahap pertama memang investasi yang dilakukan menyasar pada pembangunan hotel. Namun kedepan bisa saja ke bidang lainnya. "Yang pertama akan dilihat, dilakukan mudah-mudahan hotel. Sudah ada pandangan disana. Tapi bisa juga mencakup yang lain, infrastruktur dan lainnya." kata dia.
HT mengatakan Palestina sendiri memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang. Itu sebabnya mengapa MNC Group berminat untuk menanamkan investasinya disana. "Kalau saya lihat Palestina ini memiliki kesempatan yang besar untuk berkembang. Jadi itulah kenapa kita jalin kerjasama, khususnya dibidang investasi," tuturnya.
HT berharap dengan adanya investasi dari MNC Group bisa menarik investasi lainnya ke negara tersebut. Sehingga masyarakat disana bisa terbantu. "Tentu ini bisa menjadi investasi yang baik bgi MNC juga Palestina dan bisa diikuti yang lain. Karena suatu negara itu bisa berkembang dengan baik kalau banyak investasi yang masuk," tambahnya.
Minister Pecdar of the State of Palestine, Muhammad Ibrahim Shtayyeh mengapresiasi investasi yang dilakukan oleh MNC Group. Menurut dia apa yang dilakukan oleh HT adalah satu bentuk solidaritas kepada masyarakat dinegaranya. "Saya pikir dia (HT) ingin menunjukkan solidaritasnya kepada masyarakat Palestina, tidak hanya dalam bentuk kerja, tapi juga dalam bentuk praktek yang dijalankan," ucap Shtayyeh.
Shtayyeh mengatakan dengan adanya investasi akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya. Hal ini sejalan dengan semangat Indonesia yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina. "Tentu pertemuan hari ini juga berlandaskan pertemanan. Bagaimana pemerintah Indonesia berjuang keras untuk membantu melalui pertemuan (konfrensi) Bali untuk membantu perdamaian Palestina," tuturnya.
Shtayyeh juga berharap dengan adanya investasi bisa membantu proses perdamaian dinegaranya. "Tentu kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Hary dan grup. Kami berharap ini sukses dan kita dapat lain waktu bertemu kembali di sana," lugasnya.