TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia siap memimpin dunia, terutama dalam bidang ekonomi! Demikianlah yang dikatakan oleh President Junior Chamber International (JCI) Jakarta, M. Hadi Nainggolan saat menghadiri acara JCI Acia Pasific Conference di Kaohsiung, Taiwan.
Dalam penuturannya, Hadi mengungkapkan, dari 21 negara di kawasan Asia Pasifik, Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi pemimpin ekonomi dunia. Pasalnya, Indonesia memiliki Potensial Demografi dengan tingkat penduduk kerja produktif berusia 17-40 tahun, dengan menduduki peringkat ke-4 di dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat (AS).
“Selain memiliki demografi yang potensial, Indonesia juga memiliki limpahan sumber daya alam (SDA), budaya, dan yang tidak kalah penting adalah destinasi wisata,” ujar Hadi, Sabtu, (4/6/2016).
Bahkan, lanjut Hadi, mantan Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementrian Perdagangan (Kemendag) yang baru saja dilantik menjadi Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Bachrul Chairi, memprediksikan bahwa Indonesia pada tahun 2020 bisa menjadi Negara peringkat ke-8 dengan ekonomi terbesar di dunia.
“Inilah momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperbaiki segala sektor bisnis yang potensial untuk dikembangkan lebih baik. Negara kita sebaiknya tidak hanya mengandalakan sumber daya alam untuk bisa mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin dunia di bidang ekonomi, tetapi juga bisa dengan memperbaiki 3 sektor penting lainnya,” papar Hadi.
Tiga Sektor Penting
Adapun tiga sektor penting yang dimaksudkan oleh Hadi antaralain, sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan anak muda.
“Pertama, sektor pariwisata. Sektor ini sangat potensial dan bisa meningkatkan banyak pemasukan Negara melalui devisa, juga dari setiap uang yang dikeluarkan oleh para wisatawan di tempat-tempat pariwisata maupun perbelanjaan yang ada di tanah air. Saat ini, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia baru menyentuh angka 20 juta per tahun. Padahal, jika kita melihat prospek dari destinasi wisata yang ada di Indonesia, minimal seharusnya kita bisa mendatangkan hingga 50 juta wisatawan mancanegara pertahun!” terang Founder Graha Inspirasi ini,” jelasnya.
Namun, lanjut Hadi, untuk mewjudkan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, dirinya menekankan harus ada pernaikan infrastruktur destinasi pariwisata agar para wisatawan dapat merasa nyaman dengan seluruh fasilitas yeng tersedia.
“Kedua, Ekonomi Kreatif. Selain destinasi yang perlu kita perbaiki untuk bisa mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin dunia, khususnya di bidang ekonomi, maka kita juga perlu memperbaiki dan mengembangkan lebih baik industri ekonomi kreatif yang ada di tanah air. Indonesia tidak harus hanya focus di ekspor batubara saja, untuk bisa mendatangkan rupiah ke negeri ini. Tetapi, kita juga bisa mendatangkan banyak pendapatan Negara melalui devisa dan produktivitas warga,” paparnya,
Dan yang terakhir, Pemberdayaan anak muda. Hadi mengimbau anak- anak muda harus diberdayakan agar bisa lebih produktif baik dalam bidang usaha, pekerjaan, dan etika sosial.
“Pemberdayaan ini bisa dengan memberi banyak pelatihan dan monitoring agar para pemuda bisa terus open mind atau terbuka pikirannya tentang ekonomi, wirausaha, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, leadership, dan bidang-bidang lainnya sehingga bisa lebih terbuka wawasannya dan bisa lebih tahu apa yang mesti dilakukan,’ ungkap Hadi.
Sekedar info tambahan Kegiatan 2016 JCI Asian Pacific Conference yangdilaksanakan di Kota Koahsiung, Taiwan ini berlangsung sejak 2 Juni- 5 Juni 2016 dan dihadiri kurang lebih 4 ribu orang. Presiden wanita pertama Taiwan, Tsa Ing-we juga turut menghadiri konferensi ini.
Menurut pemantauan, selama acara ini, Indonesia selalu menjadi pusat perhatian dari berbagai negara. Menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan selalu menarik untuk digali.