TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN -- Perusahaan Gas Negara (PGN) berencana membangun jaringan gas untuk 21.000 sambungan rumah tangga di Tarakan, Kalimantan Utara senilai Rp 225 miliar.
Direktur PGN Dilo Seno Widadgo kepada wartawan, belum lama ini mengatakan pembangunan jargas merupakan penugasan pemerintah melalui Kementerian ESDM.
Menurut dia, sambungan gas rumah tangga itu mencakup Kelurahan Kampung 1 Skip, Kelurahan Gunung Lingkas, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Pamusian, dan Kelurahan Selumit.
Dilo berharap dukungan penuh masyarakat dan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan jaringan gas tersebut, sehingga makin banyak warga Tarakan menikmati energi baik gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan.
Saat ini, sudah terdapat 3.366 rumah tangga di Tarakan yang memanfaatkan energi baik gas bumi PGN.
Jaringan pipa gas yang berada di Kelurahan Sebengkok dan Kelurahan Karang Balik itu dibangun Kementerian ESDM pada 2010 dan kemudian pengelolaannya dipercayakan kepada PGN.
Dengan tambahan 21.000 sambungan yang dibangun PGN pada 2016 melalui APBN Rp225 miliar, maka total 24.336 rumah tangga di Tarakan akan menikmati gas bumi.
Koordintor Jargas Sektor I, PT Adhi Karya, Elfri mengatakan, sejauh ini jalur sambungan rumah tangga di Kelurahan Kampung Satu belum dikerjakan, karena menunggu ketentuan dari PT Pertamina EP Tarakan.
"Di Kelurahan Kampung Satu jalur sambungan rumah tangga belum masuk. Yang kita kerjakan saat ini masih sambungan kompor (SK). Di Kelurahan Kampung Satu ini ada 2.291 sambungan rumah tangga yang didata, namun baru 15 persen SK kita lakukan. Untuk SK ini kita lakukan rumah‑rumah masyarakat yang jauh dari sumur migas," ujarnya.
Elfri menyatakan tidak mengetahui secara pasti kapan jalur sambungan rumah dilakukan di Kelurahan Kampung Satu. Pasalnya masih mengikuti proses dari PT Pertamina EP selaku pengelola lahan WKP.