TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyiapkan pasokan daging sapi 1.000 ton untuk dijual ke masyarakat secara langsung dengan harga murah Rp 75 ribu per kilo gram.
Ketua Dewan Pertimbangan Oesman Sapta Odang mengatakan, dalam upaya menekan harga daging sapi turun maka HKTI menyiapkan pasokan paling sedikit 1.000 ton yang bekerjasama dengan PT Evita Manunggal.
"Tujuan ini membantu orang miskin, jangan dipolitisir, ini dilakukan untuk merangsang harga daging sapi turun," kata Oesman saat Bakti Partisipasi HKTI "Daging Sehat dan Murah" di Masjid Baiturrahman, Jalan Dr. Sahardjo, Menteng Selatan, Jakarta, Sabtu (11/6/2016).
Menurut Oesman yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI, kegiatan penjualan daging sapi murah dan segar akan terus dilakukan HKTI di berbagai daerah, terutama wilayah Jabodetabek.
"Daging sapi yang jual ini bagus dan segar, yang penting rakyat senang beli daging murah, rakyat itu enggak bodoh, dia mengerti daging kok jadi sudahlah jangan dipolitisir (bilang harga daging di bawah Rp 80 ribu berkualitas jelek)," tutur Oesman.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menilai saat ini tidak mungkin menekan harga daging sapi hingga di bawah Rp 80 ribu per kilo gram, seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
Ketua Aspidi Thomas Sembiring, kualitas daging sapi impor berbeda-beda dengan kisaran harga Rp 65 ribu hingga Rp 2 juta per kg.
Sehingga, jika ingin membuat harga daging di bawah Rp 80 ribu maka tidak cocok untuk langsung dikonsumsi.
"Harga daging sapi di bawah Rp 80 ribu, itu cocoknya untuk rawon, apa mau setiap hari makan rawon. Kalau harganya dibikin rendah itu enggak bisa dagingnya," tutur Thomas saat dihubungi Tribun, Jakarta, Jumat (3/6/2016).