TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku tak tahu-menahu tentang proyek pembangunan Terminal Arjosari yang memakai dana APBD 2016 senilai Rp 36 miliar.
Pembangunan terminal ini kini terancam mangkrak.
Dinas Perhubungan Kota Malang menyebut, Laporan Keuangan Pertanggungjawaban (LKPj) pembangunan itu sudah dinyatakan selesai meski kondisi riil di lapangan belum tuntas.
"Saya enggak tahu. Nanti coba saya cek. Kalau itu kewajiban pemerintah pusat, harusnya diselesaikan," kata Jonan, sela peninjauan kesiapan angkutan lebaran di Stasiun Kereta Api Kota Malang, Kamis (16/6/2016).
Pembangunan terminal tersebut selama ini memang disebut tak memuaskan.
Menurut dia, banyak terminal yang pembangunannya memakan waktu terlalu lama, yakni di kisaran lima sampai tujuh tahun.
Jonan membandingkan dengan pembangunan bandara yang ia lakukan yang bisa rampung hanya dalam tempo sekitar dua tahun.
Selain itu, ia juga menganggap, pembangunan terminal juga memakan biaya yang terlalu tinggi.
"Kalau bertahun-tahun (belum selesai), ya sampeyan tulis. Itu berarti KPA-nya ndak becus. Masak mebangun terminal saja bertahun-tahun," ujarnya kepada wartawan.
Selain kurang becusnya KPA, dia juga menuding pembangunan Terminal Arjosari yang tak rampung juga bisa akibat dari tidak pasnya perencanaan pembangunan.
Penulis: Aflahul Abidin