Baca tanpa iklan
Sejak lama, olahan mi telah menjadi menu favorit masyarakat Indonesia. Harganya yang ramah di kantong serta beragam olahannya membuat makanan satu ini digemari.
Olahan cwie mi contohnya. Sejatinya menu ini menyerupai mi ayam, hanya saja daging ayamnya dicincang halus.
Selain itu umumnya menggunakan acar timun campur cabai bahkan ada yang menyajikan dengan irisian cabai dengan berbagai level kepedasan.
Salah satu pengusaha yang memanfaatkan peluang ini adalah Nur Ismalia.
Dengan mengusung bendera PT Citra Rasa Katulistiwa, Nur mendirikan usaha dengan merek dagang Cwie Mie Box Rasa OK di Sidoarjo, Jawa Timur lantaran Nur menyajikan menu cwi mie dalam kemasan kertas.
Dia mulai menjalankan bisnis ini sejak tahun 2012 dan dua tahun kemudian mulai menawarkan kemitraan.
Saat ini ada tujuh gerai milik pusat dan tujuh gerai yang dikelola mitra usaha. Lokasi usaha mitra tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Jabotabek.
Jika tertarik untuk bergabung, Cwie Mie Box Rasa OK menawarkan dua paket kemitraan. Paket pertama bernilai Rp 50 juta.
Dengan nilai investasi tersebut mitra akan mendapat booth tertutup berukuran 2 m x 2 m, peralatan masak lengkap, bahan baku awal untuk 100 porsi, dan peralatan untuk menyajikan minuman bubble drink.
Untuk paket kedua, nilai investasinya sebesar Rp 25 juta. Fasilitas yang didapat hampir sama dengan paket pertama, hanya saja tidak mencakup peralatan untuk minuman bubble drink dan ukuran booth lebih kecil.
Jangka waktu kerjasama selama lima tahun. Mitra harus membeli pasokan bahan baku awal seperti bumbu-bumbu dan kemasan produk dari pusat.
Untuk bahan yang harus segar seperti sayuran disediakan sendiri oleh mitra.
Ada royalti 2 persen
Menu yang ditawarkan Rasa OK diantaranya rasa original, bakso, jamur, hot chicken, cwie mie hitam, dan cwie mie hijau.
Nur mengatakan, untuk di wilayah Jakarta kisaran harganya Rp 20.000 hingga Rp 27.000 per porsi.
Keunggulan konsep usahanya menurut Nur, meskipun menu ini mengandung kuah, airnya tidak rembes. Bahkan Nur bilang penggunaan kemasan kertas menjaga kualitas rasa.
"Meski sudah 12 jam rasa tidak berubah," tutur Nur.
Mitra yang mengambil paket Rp 50 juta ditargetkan mengantongi omzet Rp 25 juta per bulan.
Sedangkan untuk paket Rp 25 juta, target omzet per bulan Rp 12 juta. Jika target tersebut tercapai pusat baru akan mengutip biaya royalti 2 persen per bulan.
Setelah dikurangi biaya-biaya operasional seperti gaji karyawan, sewa tempat usaha dan pembelian bahan baku, diproyeksikan laba bersih berkisar 40 persen.
Dari situ, balik modal bisa tercapai dalam waktu 10 bulan-12 bulan.
Nur menyatakan, lokasi usaha diutamakan berada di daerah ramai seperti pertokoan atau perumahan padat penduduk.
Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit berpendapat kemitraan usaha mi masih menjanjikan peluang yang besar.
Hanya saja, karena pelaku usaha dalam bisnis ini sudah sangat banyak, ia mewanti-wanti agar calon mitra memperhatikan lokasi usaha.
Selain itu, mitra juga harus menjaga kualitas rasa menu. Sebab produk yang disajikan masing-masing mitra bisa berlainan meski mengambil dalam satu kemitraan yang sama.
Kontak:
PT Citra Rasa Katulistiwa
Jl Musi BL 31 Wisma Tropodo, Waru, Sidoarjo
Mobile: 0812 3097 9877
Reporter: Teodosius Domina