TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan penurunan suku bunga kredit dan simpanan perbankan terus terjadi hingga Mei 2016. Hal ini sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang sebelumnya telah dilakukan bank sentral.
"Pada Mei 2016, rata-rata suku bunga kredit tercatat sebesar 12,50 persen, turun 10 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 12,60 persen," tulis bank sentral dalam pernyataan resmi, Kamis (30/6/2016).
Adapun, suku bunga simpanan berjangka untuk tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan masing–masing tercatat 6,79 persen, 7,21 persen, 7,96 persen, dan 7,90 persen.
Angka tersebut turun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 6,95 persen, 7,27 persen, 8,13 persen, dan 8,02 persen.
Sementara itu, likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2016 tumbuh 7,6 persen secara tahunan (yoy).
Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 7,2 persen (yoy).
Berdasarkan komponennya, akselerasi pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen M1 dan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik rupiah maupun valas, serta giro valas) yang masing-masing tumbuh 14,1 persen (yoy) dan 5,8 persen (yoy). Ini meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat 13,5 persen (yoy) dan 5,4 persen (yoy).
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, akselerasi pertumbuhan M2 dipengaruhi meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan dan ekspansi operasi keuangan pemerintah pusat. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir Mei 2016 tercatat sebesar Rp 4.099,2 triliun, tumbuh 8,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,7 persen (yoy).
Peningkatan pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK).
Sementara itu, operasi keuangan pemerintah pusat pada Mei 2016 tumbuh 48,5 persen (yoy) menjadi Rp 542,2 triliun, meningkat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 22,9 persen (yoy).
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan