TRIBUNNEWS.COM -- Sore itu, di kantornya kawasan Selatan Jakarta, Anthony Leong, mengulang potongan cerita hidupnya semasa berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia.
Diakuinya, hijrah ke Jakarta setelah bertahun-tahun tinggal di Medan memang bukan perkara mudah. Ia dituntut untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
“Ya namanya merantau tentu perlu perjuangan, Kalau spirit perantau kan berbeda,” ujarnya bergurau.
Perkenalannya pada dunia digital dan social media nyatanya mampu mengasah kreativitasnya. Salah satu lulusan terbaik FISIP Universitas Indonesia ini awalnya hanya menggunakan social media sebagai hiburan. Namun, ia melihat peluang lain dari tren teknologi satu ini.
“Karena sering menggunakan social media, kemudian saya berpikir bagaimana social media dan dunia digital ini bisa melahirkan ide-ide kreatif dan strategis untuk mendukung campaign. Teknologi harus bisa memberikan manfaat untuk bisnis atau kehidupan manusia sehari-hari,” kata lelaki yang suka membuat ide kreatif dari berbagai hal yang kerap ia temui sehari-hari.
Pemikiran itulah yang menggiring pemuda 25 tahun ini untuk menekuni bisnis digital marketing secara profesional. Membangun bisnis dengan modal yang minim justru menantangnya untuk terus berpikir kreatif demi memberikan solusi strategis untuk klien.
“Kadang kita harus berperilaku seperti anak kecil yang selalu mencoba hal baru tanpa memikirkan kemungkinan kesalahan atau risiko. Karena, buat saya, ketika seseorang sudah punya skill dan ilmu, take a step and do lebih penting. Kesalahan dan kegagalan hanyalah proses belajar dan pendewasaan. Setiap fase kehidupan harus kita nikmati,” jelas pria asal Medan kelahiran Jakarta ini.
Pada 2012 silam, Anthony mendirikan Mulia Creative House, sebuah integrated digital agency di bawah naungan PT Mulia Bestari Media. Ia pun mengembangkan sayap bisnisnya dengan mendirikan portal berita BisnisPost.com
Tak puas dengan bisnisnya, ia pun mengembangkan perusahaan konsultan bersama rekannya, Menara Digital Enterprise di bawah PT Indo Menara Digital, konsultan digital marketing yang berfokus pada layanan real-time brand communication dengan menyediakan solusi digital marketing terpadu.
Pada 2016 awal, Ia bersama teman-temannya mendirikan startup yang berbasis portal e-commerce untuk diskon merchant yang fokus pada pariwisata dan kuliner di bawah naungan PT Belanja PIK Indonesia.
Dalam menjalankan bisnis digital marketing-nya, Anthony fokus pada strategi search engine optimization (SEO), branding, dan iklan digital. Melalui strategi ini, suatu situs dapat ditempatkan di halaman pertama search engine seperti Google. Strategi ini diyakininya dapat membantu meningkatkan pemasaran jasa atau produk.
“Kami memahami algoritma Google sehingga menuntut kami sebagai tim digital marketing untuk terus beradaptasi dengan perubahan algoritma search engine,” kata Anthony. Dari strategi SEO ini pulalah Anthony mendapat banyak calon pelanggan yang mendapat kontaknya dari search engine.
Anthony memang tak main-main menjalankan bisnisnya. Di tangannya, Anthony dan timnya telah berhasil memberikan solusi digital marketing untuk klien-klien dari berbagai industri, seperti layanan transportasi, tekstil, hotel, kontraktor, kemasan makanan, dan sebagainya.
Belum lagi layanan personal branding dan strategi kampanye politik yang ia berikan untuk sejumlah kandidat pemilihan kepala daerah (Pilkada), pimpinan organisasi profesi, hingga salah satu kandidat calon presiden Indonesia.
Ditanya soal profit, Anthony hanya tersenyum simpul. “Bisnis kan nggak cuma soal profit dan deretan nama klien,” katanya. Bagi finalis UI Young & Smart Entrepreneur Program ini memberikan manfaat bagi sekitarnya merupakan kebahagiaan yang tidak ada tandingannya.
“Apa yang saya dapatkan harus bisa juga dirasakan oleh lingkungan, minimal oleh teman-teman. Business is also about sharing. Kita bisa sejauh ini karena ada peranan besar dari sekitar kita, teman-teman, saudara, sampai guru dan mentor bisnis,” katanya.
Untuk itu, ia membuktikannya dengan membuka peluang bisnis bagi teman-temannya serta aktivitas corporate social responsibility (CSR) yang rutin ia gelar.
Dalam kesibukan membangun bisnis, Ia pun memiliki kontribusi yang besar pada dunia organisasi kepemudaan Indonesia. Ia pun turut aktif dalam menjadi bagian dari organisasi kepemudaan internasional yang terafiliasi dengan PBB yang bernama Junior Chamber International (JCI), Ia pun menjabat sebagai Vice President JCI Jakarta.
Selain JCI, ia juga turut aktif di organisasi pengusaha muda terbesar dan tertua di Asia Tenggara yakni Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan juga Ketua Bidang Pemberdayaan Startup & Inkubator Perhimpunan Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI).
Ia pun berharap agar industri yang ia geluti dapat berkembang lebih baik dengan dukungan pemerintah. “Pemerintah harus memfasilitasi industri kreatif digital untuk kemudian bisa membangun sistem dalam mendukung UKM di Indonesia. Ini penting supaya ekonomi kita bisa maju dan bersaing di pasar bebas,” tutur Anthony yang kini sedang menempuh studi Magister Ilmu Komunikasi di perguruan tinggi swasta ini.
Meski layanan bisnis dan pemikirannya telah memberikan kontribusi positif bagi sekitar, Anthony tak henti berjuang untuk membawa mimpinya lebih tinggi. “Ibaratnya, proses mewujudkan mimpi itu seperti naik elevator. Kita tahu lantai yang kita tuju. Entah lift tersebut rusak di tengah jalan, penuh sesak, korslet, atau bahkan kita meninggal di dalamnya, kita akan tetap sampai di lantai yang kita inginkan. Fokus adalah kuncinya,” kata Anthony yang kini dijuluki media sebagai Pakar Digital Marketing Indonesia.