TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) melihat penjualan diindustri ritel khususnya bukan makanan (non-food) pada lebaran tahun ini mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun ini cukup baik, prediksi meleset dikit tapi enggak kayak tahun lalu yang diprediksi stok habis, enggak terjadi. Tahun ini mulai ada perbaikan sedikit," kata Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta, Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Tutum menjelaskan, di Indonesia setiap lebaran indentik dengan baju baru, namun tahun lalu yang diprediksi minimum ada kenaikan dua hingga tiga kali lipat tetapi tidak terjadi dan tahun ini dibatasi stoknya diangka maksimal tiga kali dari hari biasanya.
"Tahun sebelumnya ada gejolak politik, komoditi dan lain-lainnya, daya beli masih rendah. Tahun ini ada beberapa teman yang ragu sama daya beli jadi stoknya dibatasi yang penting habis," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sepanjang tahun ini penjualan di industri ritel diperkirakan dapat meningkat hingga 15 persen, seiring adanya pertumbuhan ritel diberbagai daerah walaupun ada yang beralih ke penjualan online.
"Kalau normal (daya beli baik), bisa naik 10 persen sampai 15 persen," ujarnya.