TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) sepanjang semester I 2016 membukukan penjualan sebesar Rp 770 miliar.
Kebijakan Crude Palm Oil (CPO) Fund dan dampak El Nino dinilai menjadi pemicu perolehan kinerja perseroan.
"Penjualan enam bulan pertama tahun ini ditopang komoditas sawit senilai Rp 571 miliar dan karet Rp 199 miliar," kata Direktur Investor Relations UNSP, Andi W Setianto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8/2016).
Dia mengatakan, perseroan terus melakukan program revitalisasi perkebunan dan fasilitas produksi untuk menjaga produktivitas kebun inti sawit dan karet, di tengah diskon harga jual CPO domestik akibat kebijakan CPO Fund yang memungut 50 dolar AS per ton CPO untuk subsidi program biodiesel nasional.
"Pajak Ekspor CPO yang kembali dipungut pemerintah Mei dan Juni 2016 ini, juga menambah diskon harga jual CPO dan FFB domestik yang diterima perseroan dan petani," kata Andi.
Program revitalisasi juga dilakukan mengantisipasi dampak El-Nino yaitu kondisi cuaca ekstrim udara kering dan kurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang dan kekeringan.
Lebih lanjut, Andi menyebut, El Nino tahun 2015 dan program biodiesel domestik menyebabkan berkurangnya ekspor pasokan sawit dunia untuk tahun 2016.
"Kondisi itu menjadi katalis perbaikan harga CPO yang mulai terlihat di akhir kuartal I 2016," kata dia.
Menurut Andi, harga komoditas sawit utama yaitu CPO membaik dari level bulanan terendah 530 dolar AS per ton FOB Malaysia di Januari ke level tertinggi 680 dolar AS di April 2016.