TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) membukukan laba bersih Rp 167 miliar pada semester I 2016, atau naik 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perolehan laba bersih tersebut sudah sekitar 50 persen dari target perseroan sepanjang tahun ini sebesar Rp 333 miliar, dengan tetap mempertahankan non performing finance (NPF) di bawah 1,5 persen.
Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, lesunya penjualan mobil nasional turut berdampak pada bisnis pembiayaan, sehingga perseroan melakukan strategi dengan mengeluarkan berbagai program untuk mempertahankan kinerja positif.
Data Gaikindo menunjukan hingga semester I 2016, penjualan mobil nasional baru tumbuh tipis 1 persen, dari 525.491 unit menjadi 531.929 unit.
"Di tengah lesunya penjualan otomotif, MTF membuat berbagai strategi marketing dengan mengeluarkan program-program pembiayaan menarik," tutur Susatyo, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Dia menjelaskan, pada semester I 2016 pembiayaan mencapai Rp 9,7 triliun, di mana segmen pembiayaan mobil baru sebesar 96 persen yang didominasi oleh kendaraan merek Toyota, Honda, Mitshubishi, Daihatsu, dan Suzuki.
MTF yang merupakan perusahaan pembiayaan hasil join venture PT Bank Mandiri Tbk dan PT Tunas Ridean Tbk, telah menjalankan berbagai strategi guna menciptakan pertumbuhan kinerja.
Adapun strategi tersebut, yaitu program undian bebas bahan bakar 1 tahun, menggelar pameran otomotif seperti MTF Autofiesta dan Mandiri Autofiesta, kemudian menjalin kerja sama dengan Group Alfa (Alfamart, Alfamidi, dan Lawson) dalam bidang payment channel untuk pembayaran angsuran.