TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Setelah menguat cukup signifikan, rupiah terkoreksi akibat aksi profit taking.
Di pasar spot Rabu (3/8/2016), nilai tukar rupiah per dollar AS terkikis 0,24% menjadi 13.121 dibandingkan hari sebelumnya. Lalu, mengacu kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,27% ke 13.114.
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, menuturkan, pelemahan rupiah karena aksi profit taking di pasar setelah rupiah terus menguat beberapa hari terakhir. Kesempatan datang saat pasar mengantisipasi data ekonomi terbaru dari AS.
“Kini pasar sedang menanti data tenaga kerja non sektor pertanian yang dirilis ADP serta data ISM non manufaktur,” kata Josua.
Diprediksi, kedua data ini tidak menggembirakan dan dollar AS melemah pada Kamis (4/8/2016).
Sedangkan penyokong rupiah adalah inflasi yang relatif aman. Selanjutnya pasar menunggu angka cadangan devisa Indonesia.
Dari eksternal, investor mencermati rapat Bank of England. Josua memperkirakan, rupiah bergerak di 13.080–13.180 pada Kamis (4/8).
Prediksi Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka, rupiah akan diperdagangkan di kisaran 13.050–13.150.
Reporter: Namira Daufina