TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki hari ketiga pengoperasian Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Garuda Indonesia terus meningkatkan koordinasi dengan PT Angkasa Pura II (Persero).
Tujuannya agar seluruh aktivitas penerbangan domestik melalui Terminal 3 baru Bandara Soekarno-Hatta segera kembali normal.
VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mewakili perseroan meminta maaf kepada seluruh penumpang yang terkena keterlambatan. Garuda Indonesia saat ini masih melakukan berbagai upaya perbaikan.
"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ujar Benny, Kamis (11/8/2016).
Garuda Indonesia mulai mengerahkan tenaga bantuan internal Garuda Indonesia (FAC, Familly Assistant Center) sebanyak lebih dari 100 personel ke lapangan.
Hal itu ntuk membantu para penumpang dan penambahan boarding gate serta petunjuk informasi (signage) hingga penyediaan transportasi tambahan antar terminal.
Lebih jauh Benny menjelaskan melalui posko gabungan yang dibentuk bisa memberikan jalan keluar terhadap berbagai kendala yang terjadi. Sehingga operasional penerbangan dan kelancaran arus penumpang dapat ditangani secara cepat dan efektif.
"Saat ini penerbangan yang delay jauh berkurang, dan akan terus kami upayakan agar penerbangan berjalan lancar dan berangsur normal," kata Benny.
Hingga saat ini, keberadaan boarding gate sudah ditambah hingga enam gate dari sebelumnya lima gate dan pada hari ketiga akan ditambah lagi hingga menjadi tujuh gate.
Diharapkan penambahan gate tersebut dapat memperlancar operasional penerbangan. Begitu juga dengan fasilitas dan sistem penunjang penerbangan lainnya terus ditingkatkan.
"Proses perpindahan ini memerlukan adaptasi oleh semua pihak," jelas Benny.
Rata-rata pergerakan penerbangan pesawat dari terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta di setiap hari mencapai 127 penerbangan dari total 187 penerbangan.
Sebelumnya, keterlambatan yang terjadi antara lain disebabkan oleh kepadatan arus keberangkatan.