TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan AC semester I-2016 lalu untuk Panasonic tumbuh 130 persen dibanding periode yang sama di tahun 2015.
"Peningkatan ini disebabkan permintaan dari swasta dan pemerintah," kata Hiroyoshi Suga, President Director PT Panasonic Gobel Indonesia di Jakarta, Senin (15/8/2016).
Pertumbuhan 130 persen ini melebihi laporan konsultan riset GfK, yakni penjualan AC sampai Juni 2016 naik 107 persen berdasarkan jumlah unit.
Kenaikan disebabkan adanya perubahaan gaya hidup dan AC sudah menjadi kebutuhan penduduk di perkotaan baik proyek perumahan maupun apartemen.
"Kadangkala untuk menyesuaikan desain ruangan konsumen membutuhkan AC lebih dari satu di dalam satu ruangan," katanya.
Panasonic Gobel Indonesia baru saja merilis produk AC Bintang 4, dengan Label Hemat Energi Bintang 4.
Jajaran produk ini diklaim mampu menghemat energi hingga 36 - 58 persen dan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk listrik senilai Rp 825 ribu - Rp 3 juta per tahun.
AC Panasonic Bintang 4 hadir dengan kategori terbarunya, yakni Elite Inverter dengan 3 model, Deluxe Inverter dengan 4 model, Deluxe Low Watt dengan 3 model, Standard Low Watt dengan 3 model, Standard Low Voltage dengan 2 model, dan Standard dengan 9 model.
Sejak peluncurannya, seluruh model telah dilengkapi dengan label pengenal AC Hemat Energi Bintang 4 sebagai bukti nyata dari perjalanan Panasonic selama 56 tahun yang senantiasa mendukung regulasi pemerintah.
Hiroyoshi mengatakan, pihaknya melanjutkan komitmennya dalam menghadirkan produk yang berkualitas dan sejalan dengan regulasi pemerintah yang ingin mengurangi emisi global melalui produk AC yang hemat energi.
"AC dengan Label Hemat Energi Bintang 4 merupakan tingkatan tertinggi produk yang hemat energi. Label hemat energi memiliki kategori bintang 1 sampai dengan bintang 4, semakin tinggi bintang yang dimiliki, maka semakin hemat energi yang digunakan," katanya.
AC Panasonic dengan Label Hemat Energi Bintang 4 yang diluncurkan hari ini telah lolos uji karena memiliki Energy Efficiency Ratio (EER) lebih dari indeks 10,41 (masuk dalam kategori bintang 4) berdasarkan ketentuan dari pemerintah Peraturan Menteri ESDM No.7 Tahun 2015.
"Ini membantu konsumen dalam memilih produk yang hemat energi. Melalui produk ini, kami turut mendorong masyarakat untuk memiliki gaya hidup hemat energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya.