TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) tetap baik di tengah harga minyak dunia yang mengalami penurunan signifikan serta nilai tukar rupiah yang berfluktuasi, Rabu (31/08/2016).
Sepanjang semester I-2016, PGN membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 1,44 miliar naik sebesar US$ 23 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,42 miliar.
Peningkatan pendapatan emiten berkode PGAS tersebut terutama diperoleh dari hasil kontribusi beroperasinya pipa transmisi gas bumi Kalija I, yang dioperasikan PT Kalimantan Jawa Gas.
Laba operasi pada Semester I-2016 sebesar US$ 262 juta. Sementara laba bersih sebesar US$ 152 juta atau Rp 2 triliun (kurs rata-rata di semester I-2016 Rp 13.424).
Adapun EBITDA sebesar US$ 431 juta, naik sebesar US$ 14 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 417 juta.
"Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, di Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Selama periode Januari-Juni 2016, PGN menyalurkan gas bumi sebesar 1.613 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.554 MMSCFD.
Rinciannya, sepanjang Semester I 2016 volume gas distribusi sebesar 796 MMSCFD, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 790 MMSCFD dan volume transmisi gas bumi sebesar 816 MMSCFD, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 763 MMSCFD.
Heri mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik.
Meskipun kondisi perekonomian mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.
Heri mengungkapkan, PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional.
Pada semester I-2016 infrastruktur pipa gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 186 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.212 km atau setara dengan 76% pipa gas bumi hilir nasional.
Sejumlah proyek yang telah diselesaikan PGN dengan tepat waktu seperti proyek pipa gas Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 km.
Kemudian PGN juga menyelesaikan proyek di ruas Jetis-Ploso di wilayah Mojokerto sampai Jombang sepanjang 27 km. Juga proyek ruas Kejayan-Purwosari di Pasuruan sepanjang 15 km.
Selain di Jawa Timur, PGN juga menyelesaikan proyek infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 18,3 km di Batam.
Proyek pipa gas yang berada di kawasan bisnis Batam ini akan menyalurkan gas bumi ke wilayah Nagoya, Lubuk Baja, dan Jodoh di Batam.
"PGN terus berkomitmen membangun dan memperluas infrastruktur gas nasional, walau di tengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan turunnya harga minyak mentah dunia," tutup Heri.