TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Univation Technologies LLC yang berlokasi di Amerika Serikat untuk memakai UNIPOLTM PE Process.
Kerja sama tersebut untuk membangun pabrik polyethylene baru berskala dunia dengan kapasitas sebesar 400 KTA yang terletak di komplek Naphtha Cracker yang terintegrasi di Cilegon, Banten.
Perjanjian tersebut meliputi paket desain proses, termasuk lisensi, untuk memproduksi linear low density polyethylene (LLDPE), high density polyethylene (HDPE) dan metallocene LLDPE (mLLDPE).
"Komitmen ini merupakan tonggak sejarah penting dalam rencana strategis CAP untuk membangun pabrik PE dengan keputusan akhir investasi yang diharapkan pada pertengahan 2017 dan saat ini CAP tengah melakukan process design package (PDP)," ujar Direktur CAP, Suryandi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/9/2016).
Suryandi mengatakan, saat ini CAP mengoperasikan pabrik polyethylene di Cilegon dengan kapasitas total sebesar 336KTA dimana salah satu train produksi berkapasitas 200KTA menggunakan teknologi UNIPOL™ PE berlisensi univation technologies untuk menghasilkan resin LLDPE dan HDPE.
Aplikasi produk dari LLDPE dan HDPE diantaranya sebagai blown film, karung beras, mainan, tutup botol, kantong belanja, perkakas rumah tangga, tali tambang, terpal, pipa, kotak kontainer dan lainnya.
Pasca selesainya ekspansi Naphtha Cracker sebesar 43 persen menjadi 860KTA dan sejalan dengan strategi integrasi secara vertikal, CAP telah mengkaji berbagai teknologi PE dan pada akhirnya memilih univation technologies untuk pabrik baru guna memberi nilai tambah atas kelebihan produksi ethylene yang kini hanya dialokasikan kepada pelanggan retail.
Pabrik PE baru ini menurut Suryandi akan meningkatkan sumber pasokan domestik produk Polyethylene yang tidak mencukupi permintaan pasar PE Indonesia, diperkirakan mencapai 1,4 juta TPA, dan terus berkembang seiring dengan PDB Indonesia.
"Selain itu, pabrik PE baru akan memperluas rekam jejak petrokimia CAP dan memberikan kontribusi lebih lanjut terhadap pertumbuhan Indonesia." tutup Suryandi.
Sekadar informasi, CAP, anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk sebagai pemegang saham mayoritas, merupakan perusahaan petrokimia Indonesia terintegrasi yang memproduksi olefins dan polyolefins. CAP menggabungkan teknologi dan fasilitas penunjang di Cilegon dan Serang, Provinsi Banten.
Perseroan merupakan produsen yang mengoperasikan Naphtha Cracker, dan juga produsen domestik styrene monomer dan Butadiene. CAP menghasilkan bahan baku plastik dan kimia yang digunakan untuk produk kemasan, pipa, otomotif, elektronik.(Iwan Supriyatna)