TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi pengusaha kecil menegah, transaksi pembayaran masih sangat bergantung dengan uang tunai, padahal di satu sisi, usaha kecil menengah (UKM) juga merasa perlu untuk menyediakan alternatif cara bayar secara non tunai kepada para pelanggannya.
Adapun kendala yang sering dihadapi oleh para UKM adalah sulitnya mendapatkan mesin penerimaan untuk jenis kartu (EDC). Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan persyaratan yang cukup rumit untuk mendapatkan mesin EDC dari pihak Bank.
Pengembang mobile point of sale (mPOS), Cashlez menjembatani UKM dengan perbankan untuk melayani sistem pembayaran kartu debit dan kredit menggunakan smartphone melalui bluetooth card reader.
"Cashlez menawarkan metode baru cara transaksi pembayaran melalui kartu yang lebih simple, dan aman," kata CEO & Founder PT Cashlez Worldwide Indonesia, Teddy Tee di Jakarta, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/9/2016).
mPOS merupakan perangkat Electronic Data Capture (EDC) berbasis akses data seluler yang dapat digunakan berbagai kalangan dengan mengandalkan smartphone.
Teddy mengatakan, selama ini transaksi pembayaran UKM masih bergantung dengan uang tunai. Padahal UKM perlu menyediakan cara pembayaran non tunai kepada para pelanggan. Sayangnya, mereka sulit mendapatkan mesin penerima kartu (EDC).
"Dibutuhkan waktu lama dan persyaratan rumit untuk mendapatkan mesin EDC dari bank," kata dia.
Sebaliknya perbankan sulit menjangkau pelaku UKM di pelosok karena biaya logistik, mesin EDC yang terbatas dan proses verifikasi. "Kendala ini diantisipasi dengan kehadiran Cashlez," kata Teddy.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Teddy mengatakan, Cashlez juga akan meluncurkan aplikasi offline to online (O2O), point of sales (POS). Aplikasi ini memungkinkan UKM memasarkan barangnya secara online lewat sosial media (Instagram, Facebook, Path, Twitter) dan juga aplikasi chatting seperti WhatsApp, BlackBerry Messenger, Snapchat.
Selain itu aplikasi ini juga dapat membantu para UKM untuk memonitor stok, pesanan, proses order, hingga sales report. Selain itu, dapat mengirimkan nota penjualan kepada para pembeli dengan menggunakan surat elektronik, pembayaran lewat kartu kredit dan debit secara online dan offline.
"Aplikasi terbaru itu akan kami rilis di akhir September ini," kata Teddy.