TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan lebih baik. Hal tersebut tampak dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2016.
Sejalan dengan itu, otoritas moneter atau Bank Indonesia sudah merelaksasi ketentuan Loan to Value (LTV) atau Finance to Value (FTV), yang tertuang dalam PBI No 18/16/PBI/2016 tentang LTV, dengan memperkenankan perbankan membiayai KPR hingga 85% atau down payment (DP) dari konsumen bisa 15%. Dari aturan sebelumnya maksimal pembiayaan bank 80% atau DP sebesar 20%.
Arah pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah juga sejalan dengan strategi bisnis BMI yang akan fokus pada consumer and retail banking, dengan memperbesar porsi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Direktur Utama BMI Endy Abdurrahman mengatakan untuk mendukung program kepemilikan rumah bagi masyarakat, Bank Muamalat sudah merilis produk KPR angsuran super ringan dimana dengan produk ini nasabah dapat lebih leluasa mengatur cash flow pembiayaan sehingga nasabah berkesempatan mendapatkan rumah dengan ukuran lebih besar dan atau lokasi yang lebih strategis.
"Selain optimistis dengan adanya pertumbuhan dari sektor properti, pihak Bank Muamalat konsisten meningkatkan portofolio tabungan haji dan umroh dimana hingga saat ini Bank Muamalat adalah lembaga keuangan yang ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Agama sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH)," ungkap Edy Abdurrahman.
Sementara itu untuk meningkatkan layanan yang memudahkan transaksi nasabah sekaligus ibadah Bank Muamalat akan mendorong penggunaan layanan mobile banking Muamalat yang tidak saja dapat digunakan untuk bertransaksi namun dilengkapi fitur khusus a.l jadwal sholat, kiblat hingga informasi haji dan umroh.
“Ini merupakan bagian dari perwujudan strategi Bank Muamalat menuju era digital banking dan wujud transformasi Bank Muamalat menjadi Bank yang modern," jelas Endy.
Endy Abdurrahman juga menjelaskan seluruh langkah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mendapatkan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali yang berkomitmen untuk menambah modal dalam kategori tier 1 untuk mendukung strategi dan pertumbuhan Bank Muamalat ke depan.