Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono mengaku tidak membawa dananya yang di luar negeri dalam mengikuti program amnesti pajak.
Menurut Hendropriyono, dana yang tersimpan di luar negeri berbentuk tabungan dengan jumlah tidak terlalu banyak karena digunakan untuk keperluan sekolah anaknya waktu itu dan kini dimanfaatkan pembayaran rumah sakit ketika istrinya berobat.
"Di luar negeri (dana) hanya sedikit, saya simpan uang itu untuk pembiayaan istri yang sakit, selain itu enggak ada, jadi untuk apa (repatriasi) cuman sedikit, untuk kepentingan berobat," tutur Hendropriyono di Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Dirinya menjelaskan, kegiatan bisnis yang dijalani selama ini semuanya berdiri di Indonesia, seperti sektor maritim, angkutan perkapalan, dan jasa keuangan khususnya bidang remitance.
"Semua usaha saya di dalam negeri, tidak ada yang di luar negeri, usaha saya banyak, yang paling baru pabrik mobil Asemka," tuturnya.
Ikut serta dirinya dalam program amnesti pajak pada penghujung periode pertama, bukan hanya melaporkan aset pribadi saja tetapi juga disertakan aset perusahaan yang dimilikinya.
"Ikut amnesti pajak ini, saya dan perusahaan, makanya baru hari ini karena saya harus menginventarisasi dan ada peraturan-peraturan, jadi saya butuh waktu. Kalau tidak (tidak dengan perusahaan) sudah dari kemarin-kemarin ikut amnesti pajak," papar Handripriyono.