News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asuransi Usaha Tani Padi Dongkrak Daya Saing Petani

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -‎ ‎Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dinilai mampu mencegah ancaman dan risiko para petani dari gagal panen akibat perubahan iklim yang menyebabkan banjir, kekeringan dan serangan hama.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, asuransi pertanian tersebut selaras dengan Program Nawacita Jokowi-JK dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis pertanian untuk mencapai kedaulatan pangan.



"Petani yang mengasuransikan tanaman padinya akan mencegah ketergantungan mereka terhadap tengkulak, sehingga kesejahteraan bisa tercapai dan produktivitas pertanian mudah terwujud," ujar Amran dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (22/9/2016).

‎Menurutnya, AUTP diharapkan mampu melindungi petani dari risiko kerugian nilai ekonomi usaha tani padi akibat gagal panen, sehingga petani memiliki modal kerja untuk pertanaman berikutnya.

"Ganti rugi keuangan bagi petani itu juga bisa digunakan untuk menggenjot produksi pertanian," ucapnya.‎




Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Sumardjo Gatot Irianto mengatakan, hingga 2015 telah dilakukan uji coba sebanyak lima kali musim tanam total seluas 3.703,84 hektar yang rata-rata laju pertumbuhan relatif 203,76 persen dengan pengalaman tiga kali minus dan dua kali surplus.

Realisasi pada 2015, penerapan AUTP pada lahan seluas 233.499,55 hektar dengan premi Rp42.029 miliar, total klaim mencapai Rp21,7 miliar.

Sedangkan pada Agustus 2016, seluas 307.217,25 hektar lahan dengan total premi Rp55,29 miliar dan total klaim Rp7,8 miliar.



"Tugas di lapangan tidak pernah mudah, terlebih lokasi lahan persawahan sebagian besar di remote area dan asuransi merupakan hal baru di kalangan petani," ujarnya.

Menurutnya, ‎peran serta Pemerintah Daerah sangat vital dalam mengkoordinasikan segenap instansi demi teraksesnya program ini oleh para petani-petani. Oleh karena itu, sosialisasi pun perlu banyak dilakukan di berbagai daerah-daerah.



"Asuransi bukan santunan, ekspektasinya supaya tertata basis data benar, cara budidaya mereka (petani) sudah terkontrol, ada terma of reference. Pola asuransi ini juga melatih para petani melaksanakan kegiatan pertanian yang baik dan berorganisasi, menata perilaku petani dalam budidaya dan berorganisasi," pungkas Gatot.

Kementan mencatat, dalam kurun waktu kurang dari setahun, lahan petani yang daftar program AUTP dengan pola subsidi sudah sebanyak 500 ribu hektar sawah.

Sementara petani yang telah ikut program ini sudah sebanyak satu juta di 22 provinsi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini