News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gas Bumi

Kawasan Industri Semarang Segera Dapat Aliran Gas PGN

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam waktu dekat, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk segera mengalirkan gas ke Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang.

"Proyek pipa gas PGN di Kawasan Industri Wijaya Kusuma di Semarang sudah selesai, dalam waktu dekat gas siap mengalir," kata Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup dalam keterangan resminya, belum lama ini.

Menurut dia, proyek pipa sepanjang 9 km tersebut dapat mengalirkan gas dengan kapasitas sementara sebesar 35 juta kaki kubik/hari. Nantinya pasokan tersebut akan terus meningkat hingga 100 juta kaki kubik/hari.

Setelah selesainya proyek tersebut, Heri mengatakan PGN akan kembali memperluas jaringan pipa gas bumi di Jawa Tengah.

Sesuai rencana, gas PGN dapat mengalir ke beberapa daerah di Jawa Tengah di antaranya Semarang, Kendal, Simongan, Rembang, Pati, Kudus, hingga Demak. Khusus untuk Semarang, selain akan menyalurkan gas ke Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT PGN juga akan mengalirkan gas ke beberapa industri lain.

Area Head PGN Semarang Edy Sukamto mengatakan saat ini sudah ada lima calon pelanggan industri baru di Semarang yang siap menikmati aliran gas bumi PGN.

Untuk diketahui, saat ini PGN Area Semarang sudah melayani delapan pelanggan industri di Kawasan Tambak Aji dan melayani 150 pelanggan rumah tangga dengan konsumsi gas sekitar 150 ribu meter kubik/bulan.

Sementara itu, mengenai infrastruktur pipa gas bumi PGN lainnya di Semarang adalah fasilitas cluster Compressed Natural Gas (CNG) Tambak Aji. Infrastruktur tersebut merupakan hasil inovasi PGN yang tidak harus mengandalkan mulut sumur gas bumi untuk dapat memasok gas bumi ke pelanggan.

"Fasilitas Cluster CNG Tambak Aji sepanjang 9 km sudah beroperasi sejak 2015 dengan dilengkapi dengan 'pressure reducing station' berkapasitas 1.000 meter kubik gas bumi per jam," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini