News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tax Amnesty

Jokowi Pantau Hari Terakhir Tax Amnesty Didampingi Para Menteri

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan sidak ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (28/9/2016). TRIBUNNEWS.COM/IMANUEL NICOLAS MANAFE

Presiden Jokowi Pantau Langsung Hari Terakhir Tax Amnesty

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memantau hari terakhir program tax amnesty tahap I. Mengenakan kemeja putih lengan panjang, Jokowi yang tiba sekitar pukul 19.55 WIB melihat pelaksanaan program pengampunan pajak di kantor Direktorat Jenderal Pajak.

"Jadi, sampai hari ini malam hari ini jam 20.03 WIB, total deklarasi dan repatriasi di posisi Rp 3.540 triliun, angka tebusan sudah Rp 97,1 triliun (berdasarkan surat pernyataan harta)," kata Jokowi disambut tepuk tangan sejumlah warga Indonesia yang masih antre untuk mengikuti program amnesti pajak, Jumat (30/9/2016).

Menurut dia angka tersebut belum berhenti. Pasalnya, pendaftaran masih diterima hingga pukul 00.00 WIB. "Ini masih gerak lagi sampai jam 12 malam. Karena yang antre masih banyak," ujar dia.

Jokowi hadir tidak seorang diri. Turun mendampingi Jokowi antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio, dan Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani.

Jokowi mengemukakan, jumlah harta yang telah terdaftar sebesar Rp 3.540 triliun, dengan jumlah tebusan sebesar Rp 97,1 triliun.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan realisasi pelaksanaan amnesti pajak tahap I telah melampui harapan pemerintah.

"Ini luar biasa, terus terang melebihi ekpektasi," kata Pramono Anung.

Pramono mengatakan, dengan realisasi tersebut, pemerintah yakin uang tebusan dari tax amnesty tahap pertama yang berakhir September bisa mencapai Rp 100 triliun.

Pemerintah sebelumnya menargetkan, uang tebusan yang masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 atau Desember bisa sebesar Rp 165 triliun.

Apalagi, wajib pajak masih antusias mengantre di kantor pajak sampai tadi sore. "Kami yakin, akan tembus Rp 100 triliun tebusannya, dan deklarasi akan melebihi Rp 3.500 triliun," kata dia.

Perolehan uang tebusan program pengampunan pajak pada hari terakhir periode pertama sudah melewati prediksi berbagai kalangan, termasuk Bank Indonesia.

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi uang tebusan yang diterima pemerintah hingga akhir Maret 2017 sebesar Rp 53,5 triliun.

Data di atas mengacu pada laporan Global Financial Integrity Ilicit Financial Flows, dimana disebutkan dana warga Indonesia di luar negeri sebesar Rp 3.147 triliun.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roelani menilai target penerimaan uang tebusan Rp 165 triliun terlalu agresif, sehingga diperkirakan hanya akan tercapai Rp 60 triliun hingga berakhirnya program pengampunan pajak.

Sementara, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani waktu ini melihat target dana tebusan terlalu tinggi dan hanya akan mencapai pada kisaran angka Rp 60 triliun hingga Rp 80 triliun.

Periode pertama pengampunan pajak berlangsung selama tiga bulan dimulai sejak Juli-September 2016 dengan tarif tebusan 2 persen untuk repatriasi dan 4 persen bagi wajib pajak yang melakukan deklarasi luar negeri.

Target dari program pengampunan pajak selama sembilan bulan mencapai Rp 165 triliun. Dana yang didapat dari program ini digunakan untuk menutupi kekurangan defisit anggaran di APBN-P 2016. (Tribunnews/Fajar/Fitri/Rizal/Kompas.com/Kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini