TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) mencatat laba bersih sebesar Rp 7,72 triliun, atau tumbuh 28,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 5,99 triliun.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, kenaikan laba bersih ini ditopang dengan peningkatan penyaluran kredit perseroan, sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 15 persen.
"Laba BNI juga tumbuh berkah pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang meningkat 20 persen menjadi Rp 6,24 triliun," kata Baiquni di Jakarta, Kamis (13/10/2016).
Baiquni menjelaskan, pendapatan bunga bersih pada kuartal III 2016 naik 15 persen menjadi Rp 21,87 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 19,02 triliun.
"Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas kredit perseroan dengan tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 6,2 persen," tutur Baiquni.
Dengan meningkatnya laba bersih kuartal III 2016, laba bersih per saham perseroan juga meningkat 28,7 persen menjadi Rp 414 dari tahun sebelumnya Rp 322 per saham.