News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Januari-September, Bank Danamon Bukukan Laba Bersih Rp 2,5 Triliun

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paparan kinerja Bank Danamon Tbk Januari-September 2016 di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,5 triliun selama periode sembilan bulan pertama (Januari-September) 2016 ini.

Pencapaian laba bersih ini tumbuh 33 persen capaian laba bersih di periode sama di 2015 yang sebesar Rp 1,8 triliun.

Chief Financial Officer dan Direktur Danamon, Vera Eve Lim dalam surat elektroniknya yang dikirim ke redaksi Tribunnews, Rabu (26/10/2016) menyebutkan, laba bersih ini antara lain ditopang oleh pertumbuhan pendapatan non-bunga atau fee-based income sebesar 9 persen.

“Pertumbuhan pada fee-based income merupakan hasil dari meningkatnya upaya Danamon dalam menghadirkan nilai tambah pada produk dan layanannya,”  kata Vera Eve Lim.

Dia menambahkan, Danamon berhasil meningkatkan produktivitas bisnisnya di tengah kondisi ekonomi yang melemah dengan tren rendahnya permintaan kredit baru.

"Ketangguhan Bank adalah hasil dari pondasi bisnis yang kuat dan inisiatif-inisiatif transformasi yang diterapkan tahun lalu. Kami juga mengelola biaya operasional dan biaya kredit (cost of credit) lebih baik ketimbang tahun lalu,” kata Vera Eve Lim.

Laba Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) tercatat tumbuh 13 persen menjadi Rp 6,8 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2016 dibandingkan setahun sebelumnya.

Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) di sembilan bulan pertama tahun 2016 tercatat sebesar 49,1 persen dibandingkan 53,7 persen di periode yang sama tahun 2015 yang didorong peningkatan efisiensi berkelanjutan.

Biaya operasional turun 6 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya menjadi Rp 6,5 triliun.

Penyaluran kredit di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tumbuh 6 persen menjadi Rp 23,8 triliun dari Rp 22,6 triliun pada periode yang sama di 2015.

Sementara, portofolio kredit Wholesale Banking, yang terdiri dari kredit segmen komersial dan korporat serta marketable securities terkait trade finance, berada pada tingkat yang sama dibandingkan tahun lalu.

Kredit kepada usaha mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) tercatat sebesar Rp 11,4 triliun atau turun 29 persen dari tahun lalu.

Anak usaha Danamon, Adira Finance, masih terimbas penjualan industri otomotif yang melemah dan membukukan penurunan pembiayaan 8 persen secara year-on-year menjadi Rp 43,8 triliun pada akhir September 2016. 

Secara keseluruhan, kredit Danamon turun 9 persen menjadi Rp 121,6 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2016 dari Rp 133,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini