News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Bandara Besar Ini Ditawarkan pada Investor Asing

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Garbarata di terminal baru Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (10/5/2014). PT Angkasa Pura I membangun ulang terminal bandara yang sebelumnya bernama Bandara Sepinggan ini selama periode 2012-2013 menjadi gedung empat lantai dengan luasan hingga 110.000 meter persegi yang dilengkapi berbagai fasilitas, seperti 11 unit garbarata, 74 check in counter, dan 8 unit ban berjalan (conveyor belt), serta merupakan bandara yang pertama dilengkapi mal di Indonesia. Tribunnews/DH Sapto Nugroho

TRIBUNNEWS.COM - Bandara Internasional Kualanamu  di Medan, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, diupayakan untuk dapat menjaring investor asing.

“Kerja samanya nanti seperti apa, saat ini kami sedang mengkajinya bersama Menko Bidang Perekonomian untuk membuat proposal terbaik,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, usai membuka Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Tahun 2016, tadi malam (26/10).

Karena proposalnya masih dalam pengkajian, belum ada kepastian target waktu untuk memperoleh investasi asing tersebut.

“Tahun ini pasti belum. Mungkin tahun depan bisa,” kata Budi Karya.

Investor asing yang diliriknya, bisa dari Prancis, Inggris, Jerman, atau negara-negara di Timur Tengah. “Bandara Heathrow di London itu investornya bukan orang Inggris, tapi dari Spanyol,” tutur Menhub mencontohkan.

Ketika ditanyakan bahwa ketiga bandara tersebut sudah meraup untung dari pengelolaannya, Menhub mengatakan bahwa hal itu memang yang ditawarkan.

“Apa kalau Anda sebagai investor mau sama yang tidak untung?” ucapnya. Saat ini, Bandara di Medan dikelola oleh PT Angkasa Pura II, sedangkan bandara di Balikpapan dan Makassar itu oleh PT Angkasa Pura I.

Menurut Menhub, kedua BUMN pengelola ketiga bandara tersebut didorong Pemerintah mendapatkan dana dari pihak swasta asing untuk membangun dan mengembangkan bandara-bandara yang sudah dikelolanya.

Termasuk juga mengelola bandara-bandara lain yang saat ini masih dioperasikan Ditjen Perhubungan Udara atau otoritas setempat.

Bandara-bandara yang ditawarkan untuk dikelola BUMN atau swasta nasional itu, antara lain, Bandara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandara Radin Inten di Lampung, Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin, dan BandaraDomine Eduard Osok di Sorong.

Sementara itu, Menhub mengharapkan agar Rakoor Ditjen Perhubungan Udara kali ini menghasilkan rumusan yang bermanfaat untuk memperbaiki dan menyempurnakan regulasi,  standar-standar keselamatan penerbangan, dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya.  

Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo menyampaikan, rapat koordinasi akan diisi dengan dialog interaktif, antara lain, untuk deregulasi pelayanan yang dapat mendukung kemajuan para pelaku bisnis penerbangan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini