TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Antasari Interchange yang merupakan akses ke Jalan Tol Depok–Antasari ditargetkan akan dapat digunakan sepenuhnya pada 2019 nanti.
Sebagai langkah awal, PT Citra Waspphutowa menargetkan konstruksi proyek jalan tol Depok–Antasari atau Desari seksi I Antasari–Andara sepanjang 3,61 kilometer dapat tuntas pada Mei tahun depan dan beroperasi tiga bulan.
Direktur Utama PT Citra Waspphutowa Tri Agus mengatakan, saat ini konstruksi seksi I sudah mencapai 49 persen dengan tingkat pembebasan lahan sebesar 90 persen, sehingga diharapkan dalam waktu dekat lahan yang tersedia akan meningkat menjadi 94 persen.
"Kalau tanahnya segera bebas, konstruksi harapan saya bisa ngebut," kata Tri Agus di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Menurutnya, dengan rampungnya Antasari Interchange yang merupakan tahap awal realisasi pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari diharapkan akan membantu mengurangi kepadatan lalulintas jalan arteri yang semakin meningkat.
"Misalnya, di Jalan Raya Sawangan dan Jalan Margonda yang menjadi jalur utama dari Depok menuju Jakarta atau sebaliknya," paparnya.
Jalan Tol Depok-Antasari adalah jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan Depok yang memiliki panjang 22 km dan melintasi wilayah Cilandak, Pangkalan Jati, Gandul, Krukut, Sawangan dan Bojong Gede.
Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari ini terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama sepanjang 12 kilometer dimulai dari Jalan Antasari hingga Sawangan.
Sedangkan tahap kedua sepanjang 9,5 kilometer mulai dari Sawangan hingga ke Bojonggede di Bogor.
Pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari ini sendiri terdiri dari 5 seksi pekerjaan.
Biaya pembangunan jalan tol ini diperkirakan mencapai Rp 1,46 triliun dengan total investasi Rp 2,99 triliun.