TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku pada akhir tahun ini akan sedikit menaikkan suku bunga kreditnya.
Hal ini dengan mempertimbangkan beberapa faktor salah satunya adalah karena meningkatkan suku bunga dana atau cost of fund.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan, kenaikan suku bunga dana ini disebabkan karena pada akhir tahun likuiditas bank diproyeksi sedikit mengalami kenaikan.
“Akhir tahun biasanya fenomena musiman yaitu likuiditas mengalami kenaikan ditambah adanya beberapa faktor dari luar seperti terpilihnya presiden baru Amerika Serikat,” ujar Rohan Hafas, Rabu (16/11/2016).
Rohan mengklaim, saldo tertimbang (weight average) kredit Bank Mandiri sampai Agustus 2016 sudah single digit untuk semua sektor kecuali mikro.
'Saldo tertimbang kredit single digit ini berarti memang ada bebeapa kredit yang masih 10% atau 10,5%.
Pertimbangkan Bank Mandiri memberikan suku bunga kredit single digit tersebut adalah karena risiko yang relatif rendah.
“Misalnya perusahaan tersebut memiliki payroll di Mandiri sehingga kami bisa berikan suku bunga lebih rendah,” ujar Rohan.
Berdasarkan suku bunga dasar kredit Bank Mandiri sampai September 2016 tercatat bahwa untuk kredit korporasi sebesar 10,25%, ritel 9.95%, mikro 19% KPR 10,25% dan konsumsi sebesar 12,25%.
Reporter: Galvan Yudistira