TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 Days Reverse Repo Rate) saat ini berada di level 4,75 persen. Posisi ini masih berpotensi berubah sampai akhir 2016 ini, namun seberapa besar perubahannya, bank sentral masih menunggu perkembangan politik di Amerika Serikat.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya masih menunggu kebijakan dari Federal Open Market Comittee (FOMC) dan susunan kabinet menteri Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dari hasil tersebut Bank Indonesia bisa menentukan sikap ke depan.
"Kita sudah menurunkan suku bunga enam kali, apa kita akan berhenti sampai disini? Kita masih menunggu FOMC dan menteri-menteri dari Trump," ujar Mirza di Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Mirza menjelaskan kebijakan Trump sebagai Presiden AS akan membawa pengaruh besar untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Karena hal itu perwujudan dari kebijakan Presiden AS ke 45 itu dilihat dari para Menteri di bidang ekonominya terlebih dahulu.
"Kita nggak tahu kan siapa Menteri Keuangan nya Trump," ungkap Mirza.
Mirza menambahkan ketidakpastian ekonomi makro dan moneter tidak akan berlangsung lama. Jika susunan kabinet Menteri dari Presiden Donald Trump sudah diumumkan, maka Bank Indonesia sudah bisa membuat prediksi ke depan.
"Volatilitas hanya sementara menunggu jajaran Menteri Trump," kata Mirza.