TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendukung Koperasi Warung Tegal (Kowarteg) DKI Jakarta membuka warungnya di mancanegara. Karena produk khas tempat makan orang Indonesia sudah tersebar di semua daerah.
"Saya pikir warteg sudah terkenal dimana-mana dan memiliki brand yang kuat. Maka, sudah sewajarnya bila warteg membuka cabangnya hingga ke mancanegara," ujar Puspayoga saat berdialog dengan Ketua Umum Kowarteg HRS Sastoro beserta jajaran pengurusnya, di salah satu warteg di kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).
Puspayoga menyarankan agar Kowarteg membuka cabang di Malaysia sebagai langkah awal. Karena potensi di negara jiran menurut Puspayoga sangat besar.
"Saya siap membantu membukakan link ke sana, agar warteg bisa segera buka cabang di Malaysia," kata Puspayoga.
Apalagi, lanjut Puspayoga, kini warteg sudah memiliki badan hukum sebagai koperasi. Maka, langkahnya ke depan akan lebih mudah, terkait soal izin usahanya.
"Saya sudah sering berkeliling ke warteg-warteg dan menanyakan perihal manfaat kredit usaha rakyat (KUR). Sudah banyak juga warteg yang memanfaatkan KUR Rp25 juta untuk membuka cabang warung baru", kata Puspayoga.
Dalam kesempatan itu, Ketum Kowarteg Sastoro menjelaskan bahwa pendirian koperasi itu tidak semata untuk berbisnis. Melainkan lebih kepada pengayoman dan perlindungan para pelaku usaha warteg di Jakarta. Bahkan, dengan berkoperasi, eksistensi warteg menjadi semakin tegas dan jelas.
"Misalnya, ketika zaman Gubernur Jakarta Fauzi Bowo akan menerapkan pajak 10 persen untuk warteg di Jakarta, kami protes keras. Usaha kami berhasil hingga kebijakan itu batal diterapkan. Itulah salah satu fungsi Kowarteg," jelas Sastoro.
Terkait rencana buka cabang di Malaysia, Sastoro yang mantan anggota DPR RI periode 1999-2004 menambahkan bahwa selain Malaysia, Kowarteg yang berdiri sejak 1982 dan beranggotakan 20 ribuan pengusaha warteg itu juga akan membuka cabang di Hong Kong (kawasan Victoria) dan Melbourne, Australia.
"Di Malaysia kita akan buka di daerah Kualalumpur, Johor, dan Penang. Kita juga sudah survei di Hongkong dan Melbourne. Semua rencana itu tinggal realisasi saja," pungkas dia.