Kondisi keuangan
Risza Bambang, Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, mengatakan, ada dua hal yang bisa menyebabkan keuangan keluarga Anda sakit.
Pertama, penghasilannya mungkin tidak cukup. Kedua, pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Namun, Risza bilang, sebetulnya pendapatan yang tak cukup menutup pengeluaran dasar tidak bisa begitu saja dikatakan sebagai penyebab keuangan Anda tak sehat.
Pasalnya, saat ini banyak pemberi kerja yang sudah memberikan gaji sesuai dengan upah minimum.
Dan, dengan harga barang yang berlaku di Indonesia, sebenarnya penghasilan tersebut sudah bisa menutup biaya wajib. Jadi, masalahnya terletak pada pengeluaran.
Ada beberapa kebutuhan yang tidak wajib justru dinomorsatukan. Padahal, yang semestinya jadi nomor satu adalah menyisihkan penghasilan untuk ditabung terutama buat kebutuhan darurat.
“Seharusnya seseorang harus punya dana darurat yang besarnya minimum tiga kali gaji ketika sudah bekerja selama tiga tahun,” ungkap Risza.
Itu berarti, dalam sebulan Anda setidaknya harus bisa menyisihkan sebesar 10% dari pendapatan untuk ditabung. Sehingga, pada tahun ketiga Anda sudah memiliki dana darurat sebanyak 360% dari gaji.
Kalau dalam tiga tahun belum punya tabungan, maka keuangan Anda sudah mendapat label tidak sehat. Apalagi, kalau Anda sampai terjerat utang.
Tejasari menambahkan, setidaknya ada tiga faktor lagi yang membuat kondisi keuangan keluarga Anda jadi sakit.
Pertama, gaya hidup Anda dan keluarga. “Untuk itu, jangan sampai kebiasaan Anda sebelum menikah dibawa ke dalam keluarga,” kata Tejasari.
Kedua, Anda tidak memiliki tabungan sepeser pun.
Ketiga, ini terkadang sulit sekali dihindari yakni saat Anda masih harus memenuhi kebutuhan orangtua atau saudara. Padahal, penghasilan bulanan Anda sudah pas-pasan.