TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meminta masyarakat waspada dan tidak mudah percaya dengan situs-situs tidak resmi yang menawarkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) atas nama BRI.
Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso menyatakan, belakangan ini kerap muncul situs palsu terkait KUR yang mengatasnamakan perseroan.
“Akhir-akhir ini muncul situs-situs palsu yang memberikan informasi terkait KUR dan mengatasnamakan BRI, hal ini kami khawatirkan akan menjadi sarana untuk memperoleh keuntungan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Hari dalam keterangan resmi, Minggu (22/1/2017).
Hari menuturkan, BRI hanya memiliki satu situs korporat yang resmi, yakni www.bri.co.id. Apabila terdapat situs yang menggunakan kata BRI dan menawarkan kemudahan dalam pengajuan KUR, namun tidak melalui situs korporat, maka dapat dipastikan bahwa website tersebut adalah palsu.
“Situs palsu sangat merugikan BRI karena menggunakan kata ‘BRI’ secara ilegal. Kami tidak ingin nasabah kami dirugikan karena ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab seperti ini," tutur Hari.
Masyarakat juga diminta tetap waspada agar tidak mudah memberikan informasi yang bersifat pribadi seperti nama, nomor rekening, PIN, ataupun data-data pribadi terkait rekening pada situs-situs online.
“Petugas Bank BRI tidak pernah meminta data pribadi nasabah dalam bentuk apapun melalui telepon, sms atau secara online,” imbuh Hari.
Ia menambahkan, untuk pengajuan KUR saat ini dilayani oleh unit kerja BRI, yakni Teras BRI, Teras BRI Kapal, BRI Unit, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Cabang BRI.
Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat harus semakin waspada karena banyak pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang mencoba mengelabui sistem untuk merugikan pihak bank dan nasabah.
“Kami tidak segan-segan untuk melaporkan ke pihak yang berwajib apabila terdapat penyalahgunaan yang mengatasnamakan website BRI untuk pemasaran KUR,” ungkap Hari.