TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi tidak akan memangkas suku bunganya, yakni BI 7-day Reverse Repo Rate, seiring akan meningkatnya inflasi dan tingginya ketidakpastian perekonomian global.
"Kami perkirakan Bank Indonesia tidak akan memotong bunganya tahun ini, kami perkirakan dipertahankan di level 4,75 persen," ujar Ekonom Senior Standart Chartered Indonesia, Aldian Taloputra, Jakarta, Senin (23/1/2017).
Menurut Aldian, kebijakan lain yang bisa dilakukan Bank Indonesia dalam menjaga ekonomi Tanah Air dari tekanan internal dan eksternal, dapat melalui kebijakan pelonggaran likuiditas ataupun makroprudensial.
"Jadi selain suku bunga, BI bisa jalankan kebijakan lainnya yang dimiliki seperti di likuiditas ataupun makroprudensial," ucap Aldian.
Kepala Riset Ekonomi Asean Standart Chartered, Edward Lee menuturkan, inflasi yang meningkat menjadi kendala bank sentral di Asean melakukan pelonggaran kebijakan moneter, terutama di suku bunga.
"Inflasi diperkirakan akan meningkat 4,3 persen (secara year on year), tapi untuk inflasi inti dan inflasi makanan akan stabil, kami pikir bisa dikendalikan pemerintah," ucap Edward.