TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Badan Pekerja Institut Proklamasi, Arief Rachman mengatakan, beberapa waktu lalu beredar rumor negatif yang mendeskriditkan mantan Dirut Pertamina Ari Soemarno yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Mereka menyebarkan fitnah dan tudingan tidak berdasar tentang mantan orang nomor satu di Pertamina itu yang telah mengukir prestasi merubah performance Pertamina menjadi semakin baik, berkelas dunia dan jauh lebih transparan," ujar Arief di Jakarta, Jumat (27/1/2016).
Menurutnya, Ari Soemarno adalah peletak dasar penerapan good governance dan transparansi ditubuh Pertamina, bahkan cemerlangnya dipakai Pertamina sampai hari ini.
Arief juga membeberkan sederet program Ari Soemarno yang diterapkan saat menjabat Direktur Utama Pertamina.
Diantaranya, program "pasti pas" SPBU, sehingga pompa bensin bisa cantik seperti sekarang.
"Konversi Minyak Tanah ke LPG yang bisa hemat subsidi BBM Rp 29 triliun pertahun. Membentuk ISC untuk memangkas praktik mafia impor dan omplementasi program Pertamina Clean/Whistle blowing system,"bebernya.
Selain itu, Ari juga melakukan digitalisasi operasi depot/ terminal dan tracking sistem transportasi minyak/BBM darat dan laut. Semuanya bisa mengurangi losses dan menghemat Rp 2,7 triliun/tahun.
Ari juga menerapkan sistem akuntansi terbuka dengan menerapkan metode SAP.
Serta meningkatkan gaji pekerja dua kali lipat dan menerapkan sistem reward punishment yang bisa memberikan bonus bagi yang berprestasi sampai 8 kali gaji per tahun.
"Jadi aneh rasanya kalau beliau dituding dan fitnah macam-macam. Dan, sepertinya isu itu dihembuskan oleh mafia migas yang ingin merusak kredibilitas beliau selama ini," tegasnya.