Misalnya direktur utama Pertagas, direktur utama Pertamina EP dan lainnya. Hal ini disinyalir sebagai buntut konflik dua petinggi Pertamina itu.
Baca: Pasca-Pencopotan Ahmad Bambang, Kursi Wadirut Pertamina Akan Dikosongkan
3. Impor solar menyelonong begitu saja. Wadirut Pertamina meneken keputusan impor dan alokasi impor sekaligus.
Harusnya, keputusan impor ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina.
Kenaikan harga BBM non-subsidi pada Kamis, 5 Januari 2017. Dirut dan Wadirut tidak sejalan dengan keputusan tersebut.
Kabar yang beredar, Dwi tidak setuju dengan kenaikan harga BBM karena belum saatnya naik harga.
5. Pengangkatan Direktur Pengolahan Pertamina Toharso dan Direktur Marketing Pertamina M Iskandar kabarnya hanya dihadiri dan diteken wadirut.
Seharusnya, dirut yang menekan dan melantik pengangkatannya.
6. Konflik makin panas dan berbuntut panjang. Salah satu akibatnya, penangangan kilang terabaikan. Kilang pun rusak sehingga efisiensi tidak berjalan.
7. Kesalahan pengiriman minyak mentah dari Glencore Plc ke kilang Balikpapan. Saat itu Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menduga ada hal yang tidak beres dalam kesalahan pengiriman minyak ini.
Reporter: Agus Triyono/Febrina Ratna Iskana/Teodosius Domina