TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat perbelanjaan atau mall merupakan salah satu tempat favorit anak-anak muda dari berbagai kalangan untuk sekadar jalan-jalan, bertemu atau makan.
Namun, tidak untuk dua anak konglomerat sukses yakni Putri Tandjung anak dari Chairul Tandjung pemilik CT Corps dan John Riady anak James Riady pemegang saham Lippo Group.
Keduanya bertemu dalam acara Creativepreneur Corneur 2017 di salah satu mall di Jakarta Pusat guna berbagi pengalaman maupun ilmu seputar enterpreneur dan prospek ekonomi kedepan.
John yang hadir di acara tersebut berlaku sebagai pembicara sedangkan Putri yang merupakan Founder Creativepreneur menjadi penggagas acara yang berlangsung sejak pagi sampai malam hari.
Pada kesempatan tersebut, John sebagai Director Of Lippo Group memiliki pandangan terkait prospek bisnis yang bakal cemerlang di tahun mendatang.
Bisnis yang prospeknya bagus di tahun-tahun mendatang yaitu bisnis yang menggunakan model bisnis berbasis teknologi informasi digital.
John mencontohkan, sebelum maraknya penggunaan teknologi informasi, perusahaan ritel asal Amerika Serika yakni Walmart berkembang hingga memiliki 3.000 gerai. Namun, Amazon yang merupakan perusahaan ritail juga telah memanfaatkan teknologi dan mampu mengalahkan Walmart.
"Sekarang perusahaan Amazon lebih besar dibanding Walmart, ini kita lihat dengan teknologi terjadi perubahan," kata John.
Menurut John, perkembangan teknologi informasi digital mampu mengubah dunia dengan sangat cepat. Maka dari itu, momen tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia dan Indonesia memiliki kesempatan jika memanfaatkan momen ini.
Saat ini, John pun mengaku telah melakukan pengembangan bisnisnya dari konvensional mengarah ke teknologi digital agar tidak tertinggal dengan perkembangan yang ada.
"Saya sendiri usahanya tradisional ritail rumah sakit, real estate, tapi saat ini sedang berubah kalau tidak diikuti, ini 20-30 tahun akan ketinggal," ungkapnya.
Selain itu, menurut John, bisnis apa pun yang dijalankan harus memberi dampak positif langsung ke masyarakat. Sehingga selain ekonomi mengalami pertumbuhan, masyarakat pun semakin merasa diberi kemudahan.
"Dari sisi konsumen itu ada nggak dampak yang riil, kayak Grab, sekali pencet langsung datang kan gampang banget, kalau perusahaan punya produk menyangkut kehidupan pasti berhasil," pungkas John.
Putri Tandjung, dalam kesempatan yang sama pun mengatakan, saat ini cukup banyak anak-anak muda berbakat yang memiliki kreatifitas tinggi dan memiliki inovasi-inovasi baru namun lupa akan eksekusi dan pemanfaatannya untuk masyarakat.
"Banyak anak muda yang kreatif dan inovatif tapi lupa akan eksekusinya," ucap Putri.
Sebagai penyelenggara acara, Putri berharap dengan adanya Creativepreneur Corneur 2017 para muda-mudi yang memiliki talenta bisa mengembangkan bakatnya dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.
"Dengan adanya Creativepreneur Corneur 2017, kita ingin menciptakan anak muda sebagai agent of action yang melakukan cita-cita dan mimpi-mimpinya," tutur Putri.
Putri pun memiliki harapan, akan semakin banyak orang yang terinspirasi dari acara Creativepreneur Corneur dan semakin banyak inovator yang lahir di Indonesia.
Adapun tantangan kedepan akan lebih berat lagi, karena akan semakin banyak kreatif-kreatif baru yang memiliki ide-ide baru untuk diaplikasikan ke masyarakat luas. Dan hal tersebut akan menjadi kompetisi besar bagi anak-anak muda kreatif.
"Kita harus bikin seperti apalagi kreatif yang baru lagi. Kreatifitas ini luas banget, maka dari itu kita harus siap akan tantangan itu," kata Puteri.
Bahkan, tak tanggung-tanggung, untuk menjawab tantangan kedepan, dalam waktu dekat dirinya berencana mengundang pemilik Facebook, Snapchat maupun media sosial lainnya untuk menjadi pembicara dan memberikan inspirasi untuk ditularkan ke anak-anak muda Indonesia.
"Kami ingin undang speakers dari luar. Misalnya kita mau undang yang punya Facebook, Snapchat. Kita lihat lah di tahun depan," pungkas Putri.(Iwan Supriyatna)