News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rugi Bisnis di Amerika Serikat, Gaji CEO Toshiba Jepang Dipotong 90%

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Pusat Toshiba Corporation di dekat Stasiun Hamamatsu Tokyo.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rencana hari ini, Selasa (14/2/2017) tepat di Hari Valentine, Toshiba Corporation mengumumkan laporan keuangannya sampai dengan Desember 2016, ternyata diundur hingga pertengahan Maret karena perhitungan keuangan bisnisnya di Amerika Serikat (AS) belum selesai dan diduga kuat merugi besar.

Akibatnya CEO meminta maaf, mengumumkan gajinya dikurangi 90% dan Chairman Toshiba, Shigenori Shiga, bahkan mengundurkan diri.

"Kami minta maaf sebesarnya, membuat hal yang tidak nyaman bagi para pemegang saham Toshiba," papar CEO Toshiba Satoshi Tsunakawa mengawali konperensinya.

Tsunakawa terus terang dan tegas mengumumkan akan mengurangi penerimaan gajinya 90% sehingga hanya akan menerima 10% saja gajinya mendatang.

Akibatnya harga saham di Tokyo penutupan perdagangan turun 9.2%, sehingga menjadi 226,9 yen per lembar saham.

Permasalahan Toshiba saat ini pada proyek pembangkit tenaga nuklir di Amerika Serikat (AS) yang diduga kuat merugikan besar.

Kerugian di AS sekitar 499,9 miliar yen. Kemudian laporan tahun kedua merugi 479.4 miliar yen. Kini diperkirakan merugi 712,5 miliar yen.

Karena perhitungan bisnis di AS belum selesai, Toshiba mengusulkan laporan diundur hingga 14 Maret mendatang dan disetujui Biro Finansial Kantor Pajak Kanto.

Ekuitas pemegang saham Toshiba per 31 Maret diperkirakan akan merugi 150 miliar yen.

Oleh karena itu Toshiba berencana untuk meningkatkan modalna dari 200 miliar yen menjadi 300 miliar yen.

Menurut Toshiba tanggal 8 Januari, 17 dan 19 Januari 2018 ada laporan akunting dari Westinghouse (WH) yang belum selesai melakukan kontrol internal.

Akibatnya Komisi Audit melakukan surve terhadap WH dan diperkirakan adanya tekanan-tekanan ke pihak manajemen.

Oleh karena itu Komisi Audit dengan pihak Pengacara di AS melakukan investigasi kasus tersebut terkait proyek pembangkit listrik tenaga nuklir di survei tersebut diperkirakan berlangsung selama sebulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini