News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Keramik Keluhkan Harga Gas Industri yang Masih Mahal

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konferensi pers Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) menyikapi harga gas industri yang mahal di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono‎

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki) mengeluhkan masih mahalnya harga gas industri di Indonesia dibandingkan negara-negara lainnya.

Ketua Umum Asaki, Elisa Sinaga mengatakan, ‎mahalnya harga gas saat ini sangat menggangu industri keramik untuk bisa bersaing dengan negara lainnya, karena porsi biaya gas dari total produksi keramik mencapai 35 persen.

"Harga gas industri di Indonesia dibandingkan Malaysia saja jauh, Malaysia 6 dolar AS per MMBTU, apalagi Eropa yang sudah 3 dolar AS per MMBTU," ujar Elisa di Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Menurut Elisa, industri keramik merupakan industri unggulan, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus dengan memberikan harga gas yang kompetitif agar produk Indonesia tidak kalah dengan negara lain.

Harga gas industri di Indonesia, kata Elisa, dibagi menjadi ‎berdasarkan wilayah seperti Jawa bagian Barat dipatok dengan harga sekitar 9,15 dolar AS per Million Metric British Thermal Unit (MMBTU)‎, Jawa bagian timur senilai 8,03 dolar AS per MMBTU, dan Sumatera Utara pada kisaran 9,8 dolar AS per MMBTU.

"Kami berharap kepada pemerintah untuk menurunkan harga gas yang kompetitif, semua bagian di samakan harganya, jadi keramik produksi Indonesia bisa bersaing," ujar Elisa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini