TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Belakangan banyak pengguna Jalan Tol Purbaleunyi mengeluhkan antrean kendaraan yang mengular sejak Jembatan Cisomang dilarang dilewati truk menyusul menurunnya daya dukung jembatan ini sejak Desember 2016 lalu.
Antrean kendaraaan, terutama truk, kerap mengular sejak KM 81 hingga keluar Jatiluhur (KM 84) Jalan Tol Purbaleunyi.
Mengatasi hal itu, Jasa Marga Cabang Purbaleunyi mulai hari ini, Jumat (10/3/2017), secara situasional mengoperasikan Gerbang Tol (GT) Sementara di Km 99.
Dwimawan Heru, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengatakan, pengoperasian gerbang tol sementara ini tetap akan memperhatikan tingkat kepadatan kendaraaan golongan II- III yang akan keluar di GT Jatiluhur.
"Jika terjadi kepadatan arah keluar GT Jatiluhur, Petugas Jasa Marga di lapangan akan mengarahkan kendaraan golongan II dan III untuk keluar di GT Sementara di Km 99, sampai dengan kepadatan terurai," kata Dwimawan.
Dwimawan meminta kepada pengguna jalan tol yang akan menggunakan akses GT Sawit diharapkan tetap waspada dan berhati-hati, mengingat keterbatasan kondisi geometrik jalan terutama untuk kendaraan jenis truk berukuran besar.
Dia menambahkan, pengoperasian gerbang tol sementara di Km 99 iini dapat efektif untuk mengurai kepadatan kendaraan yang terjadi, setelah sebelumnya Jasa Marga melakukan rekayasa lalu lintas berupa kanalisasi arus kendaraan truk golongan II-III yang menuju ke arah Bandung.
Jasa Marga juga sempat memberlakukan contra flow mulai dari km 80- km 84 dan pengalihan arus lalin kendaraan berat golongan IV-V dari Bandung menuju Jatiluhur keluar melalui Sadang.
Dia juga memaparkan kepadatan arus kendaraan yang mengular di GT Jatiluhur disebabkan kondisi jalan arteri di wilayah Cijantung - Gunung Putri menyebabkan laju kendaraan golongan II-V yang akan keluar dari Pintu Tol Jatiluhur menuju jalan nasional Purwakarta-Padalarang melambat.
"Kepadatan di jalan nasional berimbas hingga jalur utama di jalan tol," katanya.