TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski mendapat tentangan kuat dari petani di Pegunungan Kendeng, Kementerian Perindustrian menyatakan memberikan dukungan bagi pembangunan pabrik semen baru milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, keberadaan pabrik Semen Indoensia di Rembang bisa memberi manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
Kepastian investasi pembangunan industri strategis seperti pabrik semen perlu dijaga keberlanjutannya karena membawa efek berganda bagi perekonomian daerah dan nasional.
Hal ini juga terjadi pada pabrik Semen Indonesia di Rembang.
"Manfaatnya antara lain penyerapan tenaga kerja dan penumbuhan industri kecil berbasis semen yang bisa dikembangkan untuk masyarakat Rembang dan sekitarnya,” kata Airlangga di Jakarta, seperti dikutip Minggu (19/3/2017).
Diproyeksikan, nilai investasi pabrik semen Rembang mencapai Rp 4,9 triliun dan tenaga kerja yang mengoperasikan pabrik berteknologi canggih ini mencapai 261 orang.
Untuk mendukung unit lainnya, bakal menyerap tenaga kerja mencapai 1.600 orang. Dari total peluang kerja tersebut, masyarakat lokal dan sekitarnya akan dilibatkan.
Sementara itu, pakar ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes) Muhammad Feriady mengatakan, keberadaan pabrik semen Rembang dinilai akan berdampak positif pada sektor ekonomi mikro di daerah sekitarnya.
“Dengan jalannya kegiatan ekonomi dari beroperasinya pabrik semen, maka sektor lain seperti industri kecil dan menengah (IKM) juga berpeluang akan hidup,” ujarya.
Lebih lanjut, kata Feriady, industrialisasi di sebuah provinsi akan berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD). Dalam hal ini, tentu pembangunan di Jawa Tengah akan lebih baik lagi ke depannya.
"Jika pembangunan infrastruktur dan SDM berjalan baik, maka angka kesejahteraan juga akan meningkat. Terutama di daerah sekitar Rembang yang merupakan salah satu wilayah yang tergolong miskin di Jawa Tengah,” jelasnya.
Reporter: Pamela Sarnia