TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) hingga akhir tahun ini merencanakan memiliki cadangan lahan mencapai sekitar 400 hektar untuk mendukung pertumbuhan perseroan di masa mendatang.
Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat mengatakan hingga akhir tahun lalu, jumlah cadangan lahan (landbank) perseroan mencapai 60 hektar.
Dengan total cadangan pada akhir tahun ini seluas 400 hektar, maka luas landbank PPRO tumbuh lebih dari 5 kali lipat dibandingkan tahun lalu, dimana saat ini lanbank perseroan sudah mencapai 54 hektar.
Cadangan lahan tersebut, kata Taufik, tersebar di Jabodebek, Cikarang, Lombok, Surabaya, Semarang, Jawa Barat, dan beberapa lokasi lainnya.
“Di akhir tahun 2017, PPRO merencanakankan landbank akan mencapai sekitar 400 hektar, sehingga kami leluasa untuk meningkatkan kinerja," tutur Taufik, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Taufik menjelaskan, lonjakan cadangan lahan pada tahun ini diantaranya dari lahan Aerocity Kertajati dan lahan-lahan di Seturan Yogjakarta, Jatinangor Bandung, Telogomas Malang, dan lain-lainnya.
"Kami utamakan untuk mengembangkan produk apartemen di sekitar kampus," ucapnya.
Khusus lahan di Aerocity bandara Kertajati, PPRO telah sepakat untuk bekerja sama dengan PT BIJB Aerocity Development (PT BIJB AD), anak perusahaan dari PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB), untuk membentuk usaha patungan yang akan mengembangkan kawasan bisnis di kawasan Bandar Udara Kertajati, Jawa Barat.
Penambahan cadangan lahan tersebut akan didukung oleh pendanaan setelah PPRO melakukan rights issue senilai Rp 1,5 triliun dimana 70 persen dari dana tersebut digunakan untuk investasi pengembangan, yaitu sekitar Rp 1 triliun.