Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Trafoindo Prima Perkasa (TRAFOINDO) perusahaan manufaktur trafo melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham pada bulan Juni 2017. Trafoindo melakukan Due Diligence Meeting & Public Expose di Jakarta.
Sebanyak-banyaknya sejumlah 1.201.628.000 lembar saham atau 16,67 persen dari enlarged capital dan setiap saham memiliki nilai nominal sebesar Rp100 dengan kebijakan Dividen Sebanyak-banyaknya 50 persen dari total laba bersih tahun berjalan. Perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
“Kebutuhan atas produk kami akan terus meningkat di waktu-waktu yang akan datang mengingat peningkatan elektrifikasi dan peningkatan kapasitas daya listrik merupakan salah satu program prioritas Pemerintah RI," ujar Direktur Utama TRAFOINDO, Suryono Limputra, Senin (22/5/2017).
Suryono mengatakan pihaknya merupakan Salah Satu Perusahaan Manufaktur yang bergerak di bidang ketenagalistrikan Terbesar di Indonesia Dengan Merek Ternama. "Hal itu didukung oleh manajemen berpengalaman dengan rekam jejak yang kuat," kata Suryono.
Adapun produk-produk TRAFOINDO antara lain adalah trafo distribusi minyak, trafo instrumen yaitu Trafo Arus (Current Transformer/CT) dan Trafo Tegangan (Voltage Transformer/VT) dan Trafo Distribusi kering. Selain produk-produk tersebut, TRAFOINDO juga memiliki Jasa Perawatan dan Perbaikan Trafo. Jasa After Sales Service inilah yang membuat TRAFOINDO menjadi perusahaan yang unggul dibandingkan pesaing- pesaingnya.
TRAFOINDO melalui anak perusahaannya PT. POWERINDO PRIMA PERKASA (POWERINDO) juga mengeluarkan produk-produk yang berupa Fuse Cut Out, Lightning Arrester, Fuse Link, Isolator Polymer, dan Unit Gardu Bergerak yang merupakan salah satu produk unggulan dari Produk sheet metal.
Perusahaan yang memiliki 4 (empat) Pabrik di Jatiuwung, Tangerang ini menargetkan pernyataan efektif dari OJK dapat diperoleh pada tanggal 12 Juni 2017 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan sejak tanggal 13 dan 14 Juni 2017. Saham TRAFOINDO direncanakan akan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Juni 2017.
Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham, diantaranya akan dipergunakan oleh TRAFOINDO untuk, Sekitar 65 persen untuk belanja modal untuk pengembangan usaha antara lain, penambahan lini produksi trafo distribusi minyak, peningkatan produksi instrument trafo, pembangunan gudang bahan baku dan produk jadi, dan ekstensifikasi usaha baik di Perseroan maupun di entitas anak.
Sisanya untuk modal kerja, antara lain: pembelian bahan baku, pembayaran utang usaha, biaya produksi dan pemasaran, dan lain-lain
Kinerja Keuangan TRAFOINDO di 2016, Penjualan Bersih mencapai Rp1,342 miliar. mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai Rp1,126 miliar. Laba Usaha di tahun 2016 sebesar Rp215 miliar juga mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai Rp189 miliar.